Cerpen Renungan: Keyakinan akan Kebenaran
[Parokiminomartani] – Gombloh dengan senyum-senyum pulang dari belanja sayuran di warung mbok Darmi. “kamu itu kenapa Mbloh pulang beli sayur kok malah jadi kurang satu strip…” sapa si Dul yang lihat Gombloh masuk dapur sambil senyum-senyum…
Gombloh :” hhhhhh…lha lucu kok…kalau kamu tadi lihat sendiri pasti juga jadi kurang satu strip”.
Dul :” emang ada pagelaran srimulat ya di warung mbakyu Darmi…”.
Gombloh :” wah lha ya lebih lucu dari dagelan srimulat Dul…”.
Dul :” kok bisa Mbloh “.
Gombloh :” lha jelas… kalau dagelan srimulat itu lucu karena kita melihat kekonyolan atau kebodhohan orang dalam mensikapi keadaan atau situasi…lha kalau tadi lucunya karena melihat kebenaran yang menjadikan orang menjadi bodho atau konyol….kan lebih lucu”
Dul :” sopo kuwi Mbloh “.
Gombloh :” lha mereka yang belanja di warung mbakyu Darmi… mereka itu eyel-eyelan siapa yang paling benar …ujungnya malah berkelahi… kan sebenarnya kebenaran itu untuk dicari supaya tidak terjadi perkelahian atau perselisihan…lha ini malah sebaliknya…”.
Dul :” kuwi sing jenenge wong yang tidak pernah bercermin…lha jika keyakinan kita itu kita anggap benar maka pandanglah keyakinan itu dari sudut atau cara pandang yang salah agar kebenaram kita menjadi kebenaran yang tidak menyakiti orang lain… njuk tadi kamu ga ngematke ada mbakyu Prenjak atau tidak di warung mbakyu Darmi…”.
Gombloh :” waaaaaah…ora je… asem tenan…padahal selalu ada ya Dul…”.
Dul :” selalu ada …always Mbloh….wah rugi..”.
Gombloh :” wiiiiis gara-gara wong eyel-eyelan ora cetho…”
Dul :” ga usah menyalahkan orang lain… masih ada hari esok…tapi harus fokus… ingat Mbloh… fokus ya…”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 15 Juni 2019, Romo Andita)