Minggu Adven II
Pagi
Minggu 8 Desember 2024, dimulainya pekan Adven yang kedua diawali dengan Misa Pagi di Gereja St Petrus & Paulus Minomartani Yogyakarta yang dipimpin oleh Romo Fransiscus Anggras MSF.
Minggu Adven II yang dimaknai juga sebagai minggu cinta kasih, hendaknya pekan ini segala yang kita lakukan berlandaskan cinta kasih, baik pada suami/istri, keluarga, sesama rekan kerja, masyarakat maupun dalam pelayanan.
Namun yang melebihkan daripada hal itu adalah cinta kita kepada Tuhan, apa yang kita lakukan terutama pada pelayanan, doa, devosi, Ekaristi dan adorasi adalah karena cinta kita kepada Tuhan ujar Romo Anggras dalam homilinya di pagi itu. Cinta adalah berani untuk berkorban.
Siang
Minggu kedua ini juga masa menjelang Natal, panitia Natal 2024 yang di koordinasi oleh wilayah Antiokhia menyelenggarakan acara Saresehan dengan tema : Diabetes Melitus, Faktor Risiko, Pencegahan dan Pengobatannya. Narasumber oleh dr Cyrilla Maya Vitarani. dengan moderator Patricia Sutri Lasmani, S Kep, NS, MPH.
Acara dibuka dengan pengantar oleh Romo Fransiscus Anggras MSF kemudian dilanjutkan pengantar pemaparan materi oleh moderator, pemaparan materi oleh narasumber dan dilanjutkan tanya jawab. Saresehan ini diikuti oleh peserta dari 27 lingkungan di Paroki Minomartani.
Semoga saresehan ini bermanfaat sebagai pengetahuan tentang kesehatan bagi umat di Paroki Minomartani seperti yang dikatakan oleh salah satu peserta saresehan ini di Gereja St Yusup Pekerja Condongcatur.
Petang
Minggu Adven kedua ini juga adalah minggu pertobatan, Hal ini sesuai dengan Injil minggu adven yang pada misa petang di Gereja St Petrus dan Paulus Minomartani, pada bacaan Injil Lukas. Didasari oleh semua perasaan atau emosi kita termasuk cinta didalamnya kita tuangkan dalam bentuk pertobatan, meski pertobatan bukan merupakan solusi dari kesulitan yang dialami oleh kita, singkat kata seperti yang Romo Marcus Crisinus Sadana Hadiwardaya MSF sampaikan saat memimpin Perayaan Ekaristi Minggu Adven II petang itu.
Seperti yang diserukan oleh Yohanes Pembabtis agar bertobat dan memberi diri untuk dibabtis, bertobat berarti kembali lagi kepada Allah ketika kita sadar akan kesalahan dan dosa kita. Sehingga tumbuh kembali harapan dan kekuatan dan hendaknya pertobatan adalah dari hati bukan pikiran, keinginan, harapan atau hanya rencana.
Marilah kita hidupkan semangat pertobatan, Tuhan Memberkati
Reported by Maria HO
OMK Minomartani