Rekoleksi Kerabat MSF Mei 2025
Cukup istimewa di bulan Mei ini bagi para kerabat MSF yang mengikuti rekoleksi sekaligus berziarah ke Kolombarium Makam Sukma Sinukarta Bantul dan Candi Kristus Raja Ganjuran, pada Senin 12 Mei 2025.
Menjadi istimewa adalah pada rekoleksi yang membawa tema tentang “Kematian” , dibawakan oleh Romo moderator kerabat MSF, Romo Marcus Crisinus Sadana Hadiwardaya MSF.
Kematian mutlak adalah milik Tuhan sehingga hanya Tuhan yang berhak menentukan, sehingga erat kaitan kematian dengan Allah Bapa di surga.
Romo Sadana MSF pada rekoleksi tersebut di antara dinding tempat para abu jenazah yang disemayamkan di Kolombarium makam Sukma Sinukarta ,
Romo Sadana membagi penjelasan rekoleksi menjadi lima bagian, keterkaitannya dengan makna, pemahaman dan apa yang harus kita lakukan.
- Kematian menjadi sesuatu yang tidak disukai, orang yang meninggal kadang cepat dilupakan bahkan pada orang terdekat yang mencintainya. Orang berusaha menjadi jauh dari kematian, belum dapat menerima proses penuaan yang sebenarnya adalah proses alami bagi setiap mahluk hidup ciptaan Tuhan.
- Kematian seharusnya menjadi sesuatu kerinduan, karena kematian merupakan suatu kesempurnaan untuk melihat Allah pencipta kita, di tempat Allah yang Maha Kuasa sudah ada tempat bernama surga dimana sudah tidak ada kekuatiran seperti manusia hidup di dunia.
- Kematian orang benar, adalah mengikuti jalan akan Allah dalam kesempurnaanNya. Menemukan nilai nilai sejati disaat kita belum mendapatkan kematian, dengan melakukan relasi dengan Allah, menciptakan saat henini, memberi ruang bagi Tuhan untuk menyapa kita.
- Mempersiapkan kematian, dengan tidak menunda untuk berbuat baik, hapus semua rasa marah dan benci karena akan menjauhkan damai sejahtera diantara sesama kita, Arahkan cinta kita pada Allah sumber kasih jadikan setiap hari adalah hari terakhir dalam mempersiapkan bertemu dengan Allah
- Nilai dan waktu. Hargailah waktu yang kita miliki dengan selalu berbuat baik untuk menjadikan jiwa kita menjadi baik pula, seperti kutipan dari St Alfonsus dari Ligouri “Karena itu, marilah kita serahkan segala sesuatu kepada kehendak Tuhan, karena Ia, yang memiliki kebijaksanaan tak terbatas, mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Dan karena Ia mahabaik dan mahakasih, yang telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita, Ia menghendaki apa yang terbaik bagi kita” (St. Alfonsus Liguori).
Acara dilanjutkan menuju Candi Kristus Raja di Ganjuran Bantul merupakan candi dengan arca Yesus Kristus yang dibuat dengan gaya Budaya Jawa, untuk berdoa dan sebagian meneruskan meditasi.
Kemudian mengunjungi tempat rekreasi sejenak untuk istirahat di tepi pantai Gua Cemara sebelum kembali pulang ke Minomartani.
Reported by Komsos Minomartani