December 7, 2024

“Pentakosta” Datanglah ya Roh Kudus

Perayaan Pentakosta (pentecost) yang berarti ke-50 adalah hari ke 50 setelah Hari Raya Paskah. Pada hari Pentakosta itu turunlah Roh Kudus kepada para murid Yesus ( Kis 2:1-13)

Turunnya Roh Kudus atas para rasul diperingati dan dimaknai oleh gereja Katolik bahwa Roh Kudus turun pula ke seluruh umat Kristus, pada tanggal 27-28 Mei’23  dimulai pada Misa Sabtu sore di gereja St Yusup Pekerja Condongcatur oleh Rm Anggras MSF  lalu keesokan harinya Minggu Pagi oleh Romo Aloysius Yuli Dwianto MSF  dan Minggu sore oleh Romo Sadana MSF di gereja St Petrus & Paulus Minomartani.

Sabtu 27 Mei’22

Roh Kudus dalam bahasa Yunani adalah Parakletos (bahasa Yunani: παράκλητος, bahasa Latin: paracletus) berarti pembela atau penolong. adalah sang penghibur yang dijanjikan oleh Yesus setelah kenaikkanNya ke surga. Roh Kudus ini adalah sebagai kekuatan jalinan Allah Bapa dan Allah Putra.

Hendaknya kita berdoa kepada Roh Kudus agar tetap berada di sisi kita untuk melindungi dan menolong hari demi hari, agar segala perbuatan kita berkenan di mata Allah, dijauhkan dari godaan duniawi yang membuat kita menjauhiNya.

Sebagian yang telah disampaikan Romo Anggras dalam homilinya sabtu sore itu.

Minggu 28 Mei’23, Pagi

Romo Yuli MSF memberi penjelasan bahwa Roh Kudus yang turun pada kita adalah berbeda beda karunia bagi setiap insan, tapi hal tersebut menjadikan sesuatu yang memperkaya gereja,

pertanyaannya adalah sudahka kita memperkaya gereja baik secara individu ataupun bergabung dalam kelompok, terlibatlah untuk mewarnainya dengan karya Roh Kudus di jiwa kita.

Minggu 28 Mei’23 Sore

Curahan Roh Kudus bukan berarti kita langsung terbebas dari segala kesulitan, di sore misa itu Romo Sadana memberi pencerahan bahwa pada saat mengalami kesulitan dalam hidup biarlah Roh Kudus berkarya dalam kita sehingga kita tidak mengalami kebuntuan, menjadi tangguh dalam menghadapi dan mencari solusi.

Pator Kepala Paroki Minomartani ini menegaskan, seperti dalam ilustrasi di awal tentang burung gereja yang tetap tenang tanpa terganggu keramamaian di sekitarnya bahwa kedamaian dalam diri dapat mengatasi gangguan dan keramaian dari luar dirinya.

Paroki Minomartani