Rabu Abu 2025
Perayaan Ekaristi Rabu Abu di Paroki Minomartani, pada Selasa Sore pukul 17 00 di Gereja St Yusup Pekerja Condongcatur dipimpin oleh Romo Fransiscus Anggras MSF kemudian di Gereja St Petrus & Paulus Minomartani pada pukul 05 25 juga oleghRomo Anggras MSF dan pada pukul 17 00 dipimpin oleh Romo Marcus Crisinus Hadiwardaya MSF.
Abu dioleskan di dahi sebagai pertanda dimulainya pertobatan dengan berpuasa dan berpantang. Pada Rabu Abu tahun ini, umat yang mengikuti misa mengalami lonjakan jumlah yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu, hal ini terlihat dari penuhnya tempat duduk di kedua gereja hingga memenuhi halaman luar gereja khususnya pada Midsa Rabu Abu sore di Gereja St Petrus & Paulus Minomartani.
Di kedua misa yang dipimpin oleh Romo Anggras MSF beliau berpesan agar dalam hal berpuasa dan pantang yang terpenting adalah Yesus menghendaki pola rohani kita adalah berpuasa dan pantang adalah untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan,
dan juga hendaknya berdanpak bagi sesama dengan mengurangi sebagian yang kita konsumsi sehingga bagian yang lain tersebut dapat kita bagikan kepada sesama contohnya disisihkan untuk kotak APP yang telah tersedia. Tentunya dengan cara yang cukup tersembunyi.
Di Rabu Abu sore yang sejuk cerah dan dipenuhi oleh umat yang hadir hingga di sayap kanan, kira dan pelataran gereja, Romo Sadana MSF memberi taburan renungan akan firman di senja itu.
Beliau berpesan dalam tiga poin utama, yang pertama adalah Sedekah ‘Bertobatlah dan Percayalah kepada Injil ” tidak hanya terhenti pada kata kata namun harus diwujudkan pada relasi kita dengan sesama, yang kedua adalah doa dimana relasi kita vertikal kepada Tuhan, dan yang ketiga puasa olah Rohani, pengendalian dan penguasaan diri.
Hendaknya apa yang sedang kita jalankan ketiganya secara bijak dan dalam “tersembunyi” hanya Allah yang tahu.
Rabu Abu Sedekah, Doa dan Puasa untuk kita lebih dekat pada Allah dengan bijak dan hanya Allah yang tahu
Reported by, Komsos Minomartani & Panitia Paskah 2025
