Pada sekitar tahun 1979 di daerah Condongcatur, Sleman didirikan Perumnas (Perumahan Nasional). Perumahaan ini berkembang terus, sehingga semakin banyak penduduk yang datang dan tinggal di tempat ini.
Seorang warga perumahan Condongcatur, bapak FX Sardjono melakukan pendataan dan pencatatan warga yang beragama Katolik. Saat itu tercatat sebanyak 167 kepala keluarga, yang terdiri dari 600 jiwa. Pada waktu itu mereka kesulitan untuk melakukan ibadat karena belum ada tempat. Karena kebutuhan tempat ibadah dirasa mendesak, Bapak Notodihardjo kala itu sebagai kepala dusun Leles mengadakan pertemuan dengan Romo J. Byaktosoewarto MSF kala itu juga sebagai Pastor Paroki Banteng. Selain itu juga dalam rapat hadir juga Bapak Kromoredjo waktu itu menjabat sebagai Kepala Desa Condongcatur, serta juga hadir anggota Tripida. Dalam pertemuan tersebut mencapai kesepakatan umat Katolik di Perumahan Condongcatur diperkenankan mengadakan kegiatan ibadat perayaan Ekaristi seminggu sekali, yang semula setiap Minggu Sore. Tetapi dalam perjalanan waktu berubah hari menjadi Sabtu sore. Kala itu umat Katolik di Condongcatur beribadah di rumah Bapak Notodohardjo (Kepala dusun Leles). Reksa pastoral di perumahan Condongcatur berada dibawah reksa pastoral Paroki Keluarga Kudus, Banteng. Sehingga mulai bulan Maret 1979 pelayanan tersebut dipersembahkan oleh Romo-Romo MSF dari Paroki Banteng.
(Sumber : PPDP Paroki Minomartani)