Pertemuan Prodiakon Oktober 2025

Prodiakon Katolik adalah seorang awam yang diangkat oleh uskup dengan surat keputusan untuk membantu tugas pelayanan dalam liturgi dan pewartaan, seperti membantu membagikan komuni, memimpin ibadat sabda, serta pelayanan kepada orang sakit seperti mengantar komuni dan tugas lain yang bersifat membantu pastor paroki seperti pemberkatan dan pewartaan. Prodiakon diusulkan oleh umat dan pastor paroki.

Paroki Minomartani mempunyai 42 prodiakon yang bertugas pada masa pelayanan 2025 – 2027. Dalam tugas pelayanan para prodiakon tetap disegarkan dengan pertemuan rutin setiap dua bulan dengan isian tentang penguatan iman dan segala hal yang mendukung tugas tugas pelayanan.

Pada Minggu 12 Oktober 2025, pertemuan diadakan dengan tema Membuat Renungan dan Homili, kali ini hadir narasumber Romo Dr Mateus Mali, CssR, pengajar dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Acara di awali dengan pengantar dari Pastor Kepala Paroki Minomartani, Romo Marcus Crisinus Sadana Hadiwardaya, MSF. Menurut beliau penyusunan homili harus efisien, pandai menempatkan kata dengan tepat dan dapat membaca situasi saat itu. Bagaimana kita bisa menjadi lebih cerdas tentunya kita harus mengandalkan Roh Kudus, dengan doa, bersikap tenang karena kita akan mewartakan, menyampaikan pesan Tuhan lewat kata kata.

Homiletik dari kata Homilia (Yunani) yang berarti percakapan, penguraian, penjelasan merupakan ilmu dan seni tentang kothbah, homili, renungan yang mencakup studi tentang bentuk, struktur, dan isi serta metode penyampaiannya.

Homiletik dibedakan menjadi tiga, Romo Mali menguraikannya :

Kothbah merupakah penyampaian seorang atasan kepada bawahannya, suatu penyampaikan yang harus dijalankan.
Homili seperti seorang bapak memberikan nasehat kepada anak anaknya hendaknya homili merupakan sesuatu yang dapat menggetarkan hati. Suasana dapat menjadi informal
Renungan merupakan refleksi tentang iman yang bersifat meditatif untuk kemudian direnungkan

Semua kotbah, homili ataupun renungan adalah berlandaskan atas Kitab Suci untuk itu para prodiakon juga adalah seorang lektor, yang membacakan ayat kemudian menyampaikannya, apa yang sampaikan adalah berasal dari Tuhan. Diartikan pula bahwa prodiakon dipakai oleh Tuhan sebagai alatNya.

Selain berbagai hal yang teoritis seperti, kerangka homili, skema dan teknis disampaikan, pertemuan ini juga berupa workshop dengan praktek membuat renungan untuk kemudian dibacakan dan di “review” oleh Romo Mali.