Hosana Kristus Raja
Pekan suci tahun 2025 di Paroki Minomartani diawali dengan Perayaan Ekaristi Palma di kedua Gereja yaitu Gereja St Yusup Pekerja Condongcatur dan St Petrus Paulus Minomartani.
Daun Palma melambai ditangan para umat pada perarakan setelah daun daun tersebut diberkati di depan pintu utama gereja oleh Imam. Daun palma bagi orang Israel merupakan simbol kemenangan, Hosana bermakna “selamatkanlah”. Peringatan saat Yesus memasuki kota Yerusalem dielukan dan disambut dengan banyak orang dengan daun palma ditangan dilambaikan.
Ekaristi Palma juga mengawali sengsara Yesus yang berakhir di salib kayu. “Selesailah sudah” adalah kata akhir Yesus di akhir sengsaranya juga merupakan penutup pada homili dari Romo Marcus Crisinus Sadana Hardiwardaya MSF, Romo Kepala Paroki Minomartani yang memimpin Misa Sabtu Palma sore 12 April 2025 di gereja Condongcatur setelah sebelumnya memberikan homili yang sangat jelas dan memberi semangat pada umat yang hadir.
Karena menjadi umat katolik adalah tidak lepas dari pelayanan yang kita berikan sebagai persembahan bagi kemuliaan Tuhan, meski terkadang kita terbawa dan diterpa rasa pada gelombang emosi dan bahkan terjatuh dalam hempasan angin kebosanan, namun Romo berpesan dengan cukup menyentuh hati bahwa kita harus tidak goyah, tetaplah dekat dengan Tuhan, lihatlah Yesus yang tergantung di salib.
Rangkaian daun palma juga menghiasi pintu dan area altar Gereja St Petrus Paulus Minomartani yang pada esok harinya Minggu 13 April 2025 Ekaristi Palma dipimpin oleh Romo Fransiscus Anggras Prijatno MSF.
Bagai raja yang disambut oleh rakyatnya sebagai peringatan akan Kristus yang telah berkorban bagi umatnya, Imam memerciki daun daun palma yang diangkat sambil menyerukan Hosana.
Kisah Yesus Sang Juru Selamat yang dari seruan mereka orang Yahudi dari Hosana Raja menjadi salibkan Dia. Sesuatu yang kisah yang sangat ironis, disini akan mengatakan apa.., Romo Anggras menggaris bawahi bahwa tidaklah benar jika kita menggantungkan segalanya pada manusia tetapi bergantunglah pada Tuhan seperti saat Yesus di akhir hidupnya di kayu Salib berkata pada Bapanya : “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku”.
Selamat memasuki Pekan Suci 2025, Tuhan Memberkati
Reported by Komsos Minomartani