April 30, 2025

Pelayanan Transaksional versus Buah Rohani

Kerabat MSF Minomartani bertemu bersama pada Jumat 14 Maret 2025 di Gereja Minomartani dalam kegiatan rutin disetiap bulannya,  kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih dapat memperdalam iman dan pengetahuan seputar ajaran Gereja khususnya konggregasi  MSF (Congregatio Missionariorum a Sacra Familia) yang mengambil teladan Keluarga Kudus Nazareth, Yesus Maria & Yusup.

Acara dibuka dengan pengantar kata oleh koordinator kerabat MSF Minomartani Paskalis Nugroho Sukarno kemudian dilanjutkan dengan doa serta menyanyikan Mars Keluarga Kudus.

Diambil sebuah gagasan dari salah satu anggota kerabat MSF ibu Emmy Tri Geovani maka di buatlah suatu judul “Pola pikir transaksional dalam hidup menggereja versus buah olah Rohani yang dihayati”  yang pada pagi jelang siang di bawakan oleh Romo Fransiscus Anggras Prijatno MSF.

Dalam kehidupan menggereja bagi umat katolik, pelayanan adalah suatu pemberian atau persembahan kepada Tuhan sebagai wujud syukur dan cinta kita pada Tuhan dapat berupa materi, karya, waktu dan apapun yang layak kita persembahkan bagi Tuhan.

Dalam penjelasan yang diberikan oleh Romo Anggras, beliau membedakan pelayanan secara garis besar menjadi dua versi yaitu pelayanan berpola pikir transaksional dan pelayanan berdasarkan buah rohani.

Mengetahui perbedaan keduanya akan menjadikan kita lebih memahami dan lanjut untuk instropeksi diri, jangan sampai kita pelayan pelayan Tuhan khususnya para anggota kerabat MSF terjebak pada pola pikir yang tidak benar. Dengan semangat dan teladan Keluarga Kudus Nazaret para kerabat MSF dapat lebih menghayati semangat tersebut setelah mengerti dan memahami penjelasan tentang perbedaan kedua pola pikir tersebut.

Pola pikir Transaksional

Pola pikir Transaksional adalah pola pikir yang pelayanan  yang berfokus pada diri sendiri, melayani karena kewajiban dan mengharapkan hubungan timbal balik. Motivasi berdasarkan keegoisan, berfokus pada diri sendiri dan mengharapkan hasil yang menguntungkan bagi diri sendiri. contohnya adalah melayani agar mendapatkan materi yang menguntungkan, melayani untuk mendapat pujian dan dihormati, memberi persembahan dengan mengharapkan mendapatkan kembali yang lebih besar, dapat dipastikan pelayanan seperti ini kurang adanya ketulusan dan pengorbanan, didasarkan pada keuntungan pribadi, mementingkan kepentingan pribadi daripada bersama.

Pola Pikir Buah Rohani

Didefinisikan sebagai hasil dari pertumbuhan Rohani dan hubungan yang mendalam dengan Tuhan. Ciri ciri dari pola pikir buah Rohani adalah mencakup :

  • Kasih yang mengandung cinta yang tulus dan tanpa syarat.
  • Sukacita adalah kebahagiaan yang mendalam dan tidak tergantung keadaan
  • Damai sejahtera dengan merasakan ketenangan hati dan pikiran
  • Kesabaran merupakan kemampuan untuk menanggung penderitaan dengan tenang.
  • Kemurahan dengan kata lain adalah kebaikan hati, dan kesediaan untuk membantu orang lain.
  • Kebaikan menuju perbuatan yang benar dan bermanfaat.
  • Kesetiaan yaitu ketaatan dan kepercayaan yang teguh
  • Kelemahlembutan terlihat pada kerendahan hati dan sikap yang lembut.
  • Penguasaan diri kemampuan mengendalikan hawa nafsu dan emosi

Hendaknya pelayanan kita di dasarkan pada pola pikir buah Rohani, sehingga dalam kehidupan menggereja baik pada anggota tim pelayanan dan kategorial, terjaga relasi yang dapat saling bekerjasama, penuh sukacita dan hal ini akan menjadikan kekuatan tersendiri bagi sebuah Paroki.

Pada sisi mana dari kedua pelayanan itu kita berada ?. Tidak ada kata terlambat untuk itu, masih ada kesempatan bagi yang menyadari telah menjalani pola pikir yang transaksional, dan baik pula bagi para aktifis gereja untuk lebih mendekatkan diri agar mendapatkan ciri ciri buah rohani dengan cara menghayati pada :

Doa doa, Ekaristi, Sabda Tuhan (Alkitab), melayani dengan rendah hati dan mengijinkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kita. Karna hasil dari pola pikir transaksional hanyalah relasi pada Tuhan yang dangkal dan hanya mendapatkan kepuasan sementara, sedangkan hasil dari pola pikir buah rohani adalah hubungan yang mendalam dengan Tuhan, rasa damai dan kebahagian abadi.

 


Selamat melayani dalam sukacita buah Roh untuk selalu memuliakan Tuhan.

Reported by Komsos Minomartani

Paroki Minomartani