Cerpen Renungan: Belajar Hidup Baik dan Bertanggungjawab
[Parokiminomartani] – Gombloh heran dengan apa yang terjadi pada pakdhe Gelo yang setiap ada kesempatan pasti dapat mengambil keuntungan tetapi masih juga kecewa. Baru saja Gombloh mendengarkan kekecewaan pakdhe Gelo. “wiiiis kapan pakdhe Gelo itu tidak akan kecewa ya….lha hidup kok selaku sedih gitu “.
Dul yang mendengar keluhan Gombloh langsung menyahut, ” kalau namanya sudah diganti Mbloh … bukan lagi pakdhe Gelo tapi ganti pakdhe Seneng…”.
Gombloh :” kamu mau membiayai untuk syukuran ganti nama Dul “.
Dul :” ora nduwe duwit…kamu aja nanti aku yang memberitahu pakdhe Gelo…piye “.
Gombloh :” aaaah wegah Dul…lha aku itu hanya mikir kok setiap kali pakdhe Gelo melakukan sesuatu pasti ujungnya kecewa je…kalau sudah gitu ya barusan seperti tadi..”.
Dul :” padahal yang dilakukan pakdhe Gelo itu ya baik-baik saja ya Mbloh “.
Gombloh :” lha iya itu Dul….kasihan saja sih… padahal banyak orang mengatakan kalau yang dilakukan pakdhe Gelo itu baik lho tapi kok masih kecewa..”.
Dul :” itulah Mbloh….tapi harus kamu ingat Mbloh…eeh sory kita maksudnya….Kalau hanya dianggap baik sebenarnya tidak pernah berubah apapun dalam diri kita bahkan tidak akan memberikan kebahagiaan, tetapi yang akan mengubah diri kita menjadi baik dan merasakan kebahagiaan adalah kita selalu belajar untuk hidup dengan baik dan bertanggungjawab…kebaikan itu harus muncul dari diri kita bukan karena pujian…”.
Gombloh :” lha itu yang susah Dul…”
Dul :” ya gampang aja tho Mbloh…conyoh saat ini…di meja baru ada kopi tubruk…tinggal kamu ke warung mbakyu Darmi beli pisang goreng untuk kita bertiga..nak itu kebaikan dari dalam diri sendiri…”.
Gombloh :” itu bukan kebaikan Dul…tapi kamu nyuruh aku beli pusang goreng…”.
Dul :” bukan nyuruh ya Mbloh…tapi memberikan kesempatan kamu berbuat baik kok”
Gombloh :” podho wae Kasdulah…”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Kamis, 20 Juni 2019, Romo Andita)