May 18, 2024

Cerpen Renungan: Berani Menerima Orang Lain dengan Ketulusan

[Parokiminomartani] –  Dengan sabar Tinul menemani mbakyu Prenjak yang sakit hati karena apa yang  diberikan tidak diterima oleh semua warga. ” sabar mbakyu… yang penting apa yang menjadi niat mbakyu sudah tersampaikan… soal direrima atau tidak wis biarkan saja… kalau yang mau terima ya berkat bagi mereka… kalau yang tidak mau terima ya belum rejeki mereka…” hibur Tinul pada mbakyu Prenjak yang masih sesenggukan karena sedih.

Mbakyu Prenjak :” kalau apa yang aku berikan tidak diterima ga apa.. tapi ini mereka juga tidak mau bahkan tidak rela kalau aku ada di pertemuan… sedih Nul… terus salahku apa..”.

Tahu-tahu Gombloh muncul :” jenegan ga salah ya… yang salah ya yang tidak mau terima jenengan…”.

Tinul langsung memotong omongan Gombloh :” nyamber aja seperti bensin… menengo wae …. mbakyu emang tidak semua orang bisa dan mau menerima kehadiran kita dengan baik. Ada yang tulus menyambut kehadiran kita. Ada yang nampaknya menerima namun hatinya menolak. Ada yang terang-terangan menolak. Setiap orang memang bebas untuk menerima atau menolak orang lain. Namun kita diajari untuk berani datang dan juga menerima kedatangan orang lain dengan ketulusan hati…”.

Gombloh :” bener itu… biar ada 1000 orang yang 999 menolak jenengan tapi masih berharga 1 orang yang menerima jenengan…”.

Tinul :” Mbloh… menengo lambemu kuwi… ora ngerti wong sedih… malah sing ora-ora lho omonge … wis mbakyu sekarang ga usah mikir yang tidak mau terima tapi mikir saja mereka yang mau terima … mereka pada senang kok…”.

Mbakyu Prenjak :” iya Nul… ya wis aku tak bali disik ya ntar keburu siang…”.

Gombloh langsung menyambar :” tak terke ya jeng…”.

Tinul :”jeng… jeng… jengklitan po… modus mbakyu… wis tak antar aku saja mbakyu…”.

Mbakyu Prenjak :”wis ga usah tak jalan kaki saja… tho biasa jalan juga..”.

Gombloh :” kalau gitu tak temani ya… sekalian mau beli kopi titipan si Dul… wis ya Nul… itu sudah ditunggu si Dul di dapur…” sambil senyum Gombloh melangkah menemani mbakyu Prenjak sambil mengejek Tinul.

Tinul :” dasar… jomblo kagol…”.

Met pagi… semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minggu, 3 Maret 2019, Romo Andita)

 

foto: Maksimus Masan Kian

Paroki Minomartani