December 8, 2024

Cerpen Renungan: Berani Mengakui Kesalahan

[Parokiminomartani] –  Si Dul mendidihkan air untuk membuat kopi tubruk, sambil tersenyum mendengarkan berita di TV.  ” hmmm… orang kok dengan mudah menyatakan dirinya yang paling benar …lha kalau semua merasa benar terus siapa yang harus disalahkan….”.

Tinul yang baru masuk dapur langsung menyahut :” siapa yang disalahkan Dul….”.

Dul :” ya kamu itu bangun kesiangan…”.

Tinul :” weeeh siang bagaimana…lha lihat itu yang di meja…sudah siap dari tadi ya…”.

Dul :” hhhh….iya Nul…guyon wae…”.

Tinul :” lha tadi kamu bilang terus siapa yang disalahkan…”.

Dul :” hhhh… itu lho berita di TV …orang kok hanya mencari kebenarannya sendiri-sendiri… lha kalau semua merasa benar terus siapa yang salah… gitu “.

Tinul :” oooo…alah aku kira apa Dul… ya emang begitulah manusia Dul… tidak mudah menemukan orang yang berani dengan tulus hati mengatakan kalau dirinya itu salah… yang ada dengan segala kemampuan orang akan mencari kebenaran untuk dirinya sendiri sambil menyalahkan orang lain..”.

Dul :” ya itu Nul… kebenaran kok dicari… apalagi untuk membela diri dari kesalahan yang dilakukan… malah harus menyalahkan orang lain kan ya lucu Nul… lha padalah kebenaran sejati hanya akan kita lihat dan jumpai dalam kebiasaan-kebiasaan sehari-hari…ga bisa dibuat-buat”.

Tinul :” jenengane wae… manusia Dul… tempatnya kesalahan tapi selalu merasa diri benar….”.

Dul :” ya kuwi Nul…. karena kalau salah tidak dapat nilai malah nilainya dikurangi…”.

Tinul langsung menyahut :” dan tidak dapat hadiah ya Dul…hhhhh..”.

Dul :” bener Nul…tapi benar atau tidak kamu tak beri hadiah Nul….kopi tubruk”.

Tinul :” itu bukan hadiah tapi jatah ya Dul…”

Met pagi…  Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Kamis, 16 Mei 2019, Romo Andita)

Paroki Minomartani