Cerpen Renungan: Hal Kata-kata Pujian
[Parokiminomartani.com] – si Dul melihat Gombloh yang sedang sibuk menyusun kata-kata ucapan untuk bingikisan kado yang sudah disiapkan tetapi tidak jadi-jadi. ” arep nulis kalimat opo tho Mbloh … kok nganti koyok ngerjakan ujian wae … wis tulis wae..”
Gombloh :” iya je Dul … arep nulis opo je…. mbok dibantu Dul…”.
Dul :” siiap … kalau susah cari kalimat yang pas tulis aja gini Mbloh… jangan lihat barangnya tapi lihat orang yang memberikannya…”.
Gombloh :” oooooo … ngawur nak kuwi “.
Dul :” lha kan maksudnya supaya tahu siapa yang memberi bingkisan itu…”.
Gombloh :” lha iya sih….”.
Dul :” hhhhhhhh … wis tho Mbloh… kamu buat kata-kata indah ujungnya cuma mau mengatakan ini bingkisan dari aku… gitu tho “.
Gombloh :” kan ga enak Dul kalau langsung tahu siapa yang memberi jadi tidak istimewa Dul”.
Dul :” Mbloh… Mbloh… kalau mau istimewa tidak seperti itu… besarnya tindakan kita dan kata-kata pujian indah yang kita nyatakan dalam kehidupan kita tidak akan pernah menjadi berkat kalau hal itu tidak tumbuh dan didasarkan dari kasih yang tulus ikhlas. Karena justru dari kasih yang tulus ikhlaslah tindakan kecil sederhana dan kata-kata apa adanya akan tumbuh rasa damai….”.
Gombloh :” lha aku ini memberi dengan tulus dan ikhlas lho Dul…”
Dul :” buktinya mana kalau kamu tulus dan ikhlas…”.
Gombloh :” ok… kalau gitu bingkisan ini tidak aku beri tulisan apapun…”.
Dul :” itu belum bukti kalau tulus dan ikhlas… kalau mau sungguh tulus ikhlas itu… bingkisan itu tetap diberi tulisan tetapi ditulis juga namaku di bingikisan itu bukan hanya namamu…”.
Gombloh :” oooooo … bocah gemblung … ora modah kuwe kuwi Dul … Dul … wegah..”.
Dul :” ikhlas Mbloh … biar jadi berkat ya kamu kan baik Mbloh… hhhhhh”.
Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Rabu, 9 Januari 2019, Romo Andita)