Cerpen Renungan: Harapan
[Parokiminomartani] – Gombloh pagi ini sedikit kecewa karena sudah pagi-pagi bangun terus nyapu hapaman tetapi tidak ketemu sama mbakyu Prenjak. Maka dia menghampiri si Dul yang lagi menikmati nasgitel. ” waaaah tiwas pagi-pagi bangun malah ga dapat apa-apa…” keluh Gombloh pada si Dul.
Dul memandang dengan heran :” hmmmm… emang pingin dapat apa Mbloh..”.
Gombloh :” ya dapat yang diharapkan Dul…”.
Dul makin heran :” lha yang diharapakan apa”.
Gombloh :” to…seperti kemarin…ada mbakyu Prenjak datang mencari Tinul…”.
Dul tersenyum :” ooooo… alah… Mbloh… Mbloh…tak kira dapat apa… jadi pagi-pagi bangun terus nyapu itu supaya bisa ketemu mbakyu Prenjak…”.
Gombloh :” lha iyalah Dul…masak mau ketemu sama kamu…ora ngefek..”.
Dul :” berarti kalau hari ini ga bisa ketemu…mungkin besok Mbloh…kalau ga besok ya besoknya … kalau masih belun ketemu juga ya besoknya lagi…”.
Gombloh :” bilang aja…setiap hari bangun pagi terus nyapu…”.
Dul ;” hhhhhh…lha nyatanya gitu kan Mbloh…kalau selalu dijalani dengan tekun pasti suatu saat harapan kamu terwujud…ketemu mbakyu Prenjak yang masih belum pakai make up Mbloh … hmmmm … Meice jauh mbloh..”
Gombloh :” wis ga usah membangkitkan harapan yang sudah pupus…”.
Dul sambil tersenyum :” kan selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa dan selalu ada jalan bagi mereka yang gemar berusaha. Tetaplah optimis dalam menghadapi setiap tantangan dan cobaan hidup….jadi kali ini kamu ga bisa menunghu seperti saat dengan Meice…haru di kejar…”.
Gombloh :” makanya aku bangun pagi-pagi terus nyapu…bagian dari proses mengejar…”.
Dul :” tapi ya jangan putus asa kalau sekali belum ketemu… kalau setiap hari begini terus pasti akan ketemu Mbloh…”.
Gombloh :” heleeeeh ngajari….lha kamu sendiri piye…”.
Dul :” kalau aku setia menanti Mbloh….sabar percaya sama yang punya kehidupan…kalau jodo ga akan lari kemana….”.
Gombloh :” podo wae..ora ketemu kalau ga dikejar…”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 28 Agustus 2019, Romo Andita)