Cerpen Renungan: Kebahagiaan dan Bersyukur Atas Kemampuan Diri
[Parokiminomartani.com] – Gombloh sering kali melihat si Dul yang tidak begitu bersemangat dalam menjalani kehidupannya. Apa yang dilihat oleh Gombloh pada diri si Dul hanya sekadar menjalani rutinitas dan tidak ada semangat untuk berkembang. “Dul … kalau aku lihat itu enak ya hidup yang kamu jalani … santai dan mengalir saja.”
Dul: “Hhhhhhhh … mau apalagi Mbloh … lha semua yang aku butuhkan itu sudah ada kok.”
Gombloh: “Memang ga ada ya Dul keinginan untuk lebih maju lagi atau lebih berkembang lagi kualitas kehidupanmu itu.”
Dul: “Hmmmmm … kualitas yang seperti apa Mbloh … belajar lagi biar tambah pinter … atau sekolah kepribadian biar dikatakan kepribadiannya sempurna … iya yang seperti itu?”
Gombloh: “Ya seperti itulah Dul … ya yang penting kelihatan berbeda karena ada kualitas baru kalau dalam jajaran militer itu naik pangkat … atau dalam bahasanya sekarang itu di upgrade.”
Dul: “Hhhhhhhh … emang kalau sudah naik pangkat atau di upgrade itu hidupku akan jadi lebih baik ya Mbloh?”
Gombloh: “Ya tidak pasti akan jadi lebih baik sih … tapi minimal orang akan melihat lain dengan dirimu karena ada sesuatu yang lain … gitu lho Dul.”
Dul: “Weh … kamu ini Mbloh hidup disuruh susah-susah hanya untuk dan demi dilihat orang lain … wis oralah Mbloh … kalau aku sih cukup jalani apa yang bisa aku jalani dengan kemampuan dan kekayaan diri yang aku miliki sebagai anugerah dari-NYA, tidak perlu kita mencari susah dalam kehidupan ini Mbloh karena sejatinya kebahagiaan itu merupakan rasa syukur atas terwujudnya kemampuan dan kekayaan diri … bukan karena penilaian dan rasa hormat orang lain.”
Gombloh: “Lha nanti orang akan melihat diri dan hidup kita stagnan lho Dul … memang kamu ga mau Dul kalau si Welas akan membuka hati karena kualitas yang ada pada dirimu lebih baik dari yang sekarang?”
Dul: “Ooooo alah Mbloh … Mbloh … memang Meice menjadi tertarik dan membuka hati sama kamu karena kualitas dirimu berubah.”
Gombloh: “Hhhhhhhh … belum sih Dul.”
Dul: “Wkwkwkwkwk … tiwas susah-susah meningkatkan kualitas hidup … hasilnya sama Mbloh … digantung … sesama digantung dilarang saling mendahului …. hhhhhh … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Sabtu, 23 Junia 2018, Romo Andita)
Keterangan foto: Pemandangan di Pulau Sumba, foto Hilarius Ngaji Mero