Cerpen Renungan: Kesempurnaan
[Parokiminomartani.com] – Tinul yang melihat si Dul tidak seperti biasanya pelan-pelan duduk di samping si Dul yang sedang tampak lesu ” Dul… Kasdulah… pagi ini tidak aku dengar suara burung… kenapa ya Dul,” sapa Tinul.
Dul :” ga tahu Nul….”
Tinul :” aku senenarnya tahu Dul …kenapa burung-burung itu tidak berkicau…”.
Dul :” kenapa Nul….”.
Tinul :” karena mereka berempati dengan orang yang biasa kasih makan… orang yang kasih makan itu sedang lesu tidak semangat …. kenapa tho Dul …kok tidak ada greget seperti ini…”.
Dul :” capek aja sih Nul…”.
Tinul :”capek kenapa Dul… lha dari tadi belum beres-beres kok sudah capek…”.
Dul :” bukan capek karena nyapu … tapi sudah capek untuk berusaha tetap membangun sebuah harapan pada Asih … dia terlalu baik dan sempurna je… lihat aja mbakyu Welas kakaknya itu…”.
Tinul :” oooooooo… alah aku kira karena apa.. ternyata karena Asih tho… kamu merasa tidak pantas gitu ya…”.
Dul :” lha iya Nul… bagaimana mungkin aku yang kurang sempurna ini akan dapat mendekati yang sempurna … ya sekuat tenagapun ga akan bisa Nul… pasti capel Nul… nyatanya ya capek kok…”.
Tinul :” Dul… yang dikatakan sempurna itu bukan berarti tanpa cela atau tanpa noda. Yang dikatakan sempurna itu adalah sikap di mana kita mampu tetap menerima dan tersenyum saat berhadapan dengan cacat cela atau noda… kalau Asih mampu menerima kamu apa adanya dengan senyuman … dia baru bisa dikatakan memiliki sifat kesempurnaan … wis tetap semangat Dul….”
Dul :” iya Nul… ya wis tak resek-resek disik …”
Si Dul meninggalkan Tinil dengan langkah yang masih tidak bersemangat … met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minggu, 2 Desember 2018, Romo Andita)