Cerpen Renungan: Rezeki
[Parokiminomartani] – Tinul ketika pulang belanja membawa sayur-sayur yang sudah mulai layu dan tidak segar lagi. “weeeeh kok sudah pada layu semua Nul…” tegur Si Dul ketika Tinul meletakkan sayuran di atas meja.
Tinul :” iya…sengaja Dul…”.
Dul :” lha emang ga ada yang masih seger-seger ya sayurannya…”.
Tinul :” masih sih Dul…”.
Dul :” lha kenapa ga beli yang masih seger Nul ”
Tinul :” sengaja ya Dul aku pilh yang sudah mulai layu…”
Si Dul langsung memotong omongan ” lha tapi kan kandungan gizinya berkurang Nul”
Tinul :” ya berkurang atau tidak ga penting bagiku Dul…tadi itu aku hanya berpikir kalau ikut-ikutan ibu-ibu rebutan sayur yang segar terus siapa yang akan beli sayuran yang sudah mulai layu ini…apa ga kasihan sama mbakyu Darmi…lha rugi tho…toh meski sayurnya sudah mulai layu masih bisa dan sehat untuk dimasak kok…”.
Dul :” hmmmm….ya kalau gitu alasannya wis piye maneh menyenangkan hati orang lebih berharga dari pada sayuran seger
Tinul :” iya sih Dul… lha gara-gara aku pilih yang layu ini malah disuruh bayar separo ”
Dul :”…..emang Nul orang kalau mencari sesuatu pasti yang paling baik dulu, yang tidak baik pasti ditinggalkan tanpa melihat kepentingan dan penggunaannya…. rejeki itu datang kadang dari sesuatu yang justru kita hindari
Tinul :” nah gene iso mikir pinter ..”.
Dul :” hhhhh…baru tahu ya Nul…ini nasgitel jatah kamu…ge di sruput biar padang pikirane…”.
Tinul :” sing marai padhang pikirane kuwi ora mergo nyrutup nasgitel Dul…tapi kalau perutnya sudah terisi…”.
Dul :” ya buruan masak Nul…biar cepet sarapan…”.
Tinul :” direwangi ya hiar cepet selesai…”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 18 Mei 2019, Romo Andita)