Cerpen Renungan: Tindakan dan Perkataan Sederhana
[Parokiminomartani] – ” Dul…Kasdulah…” teriak Tinul memecah keheningan pagi menjelang siang. Sejak dari tadi pagi Tinul memang mencari si Dul yang tidak kelihatan. Meski teriak-teriak si Dul tak kunjung menampakkan diri. ” biar kamu teriak-teriak si Dul ga akan muncul Nul…” tegur Gombloh yang keluar dari kamar karena dengar teriakan Tinul.
Tinul :” lha memang si Dul ke mana Mbloh…”.
Gombloh :” tadi pagi setelah subuh dia bangunkan aku… katanya mau pergi dulu… nanti sore baru pulang…”.
Tinul :” oooooo…lha kok ga bilang sama aku… tiwas sejak tadi pagi tak cari sambil teriak-teriak…”.
Gombloh :” lha emang ga lihat di kamarnya…. biasanya juga kalau telat bangun langsung ke kamar sambil bawa gayung air”.
Tinul :” hhhhh… engak je Mbloh….lha aku pikir kalau libur gini dia jalan-jalan dulu baru nanti bantu di dapur…”.
Gombloh :” ada sesuatu yang kurang rasanya ya Nul…kalau di dapur ga ada si Dul “.
Tinul :” iya je Mbloh… meski kalau di dapur dia lebih banyak mengoda dan usil dari pada membantu masak …tapi ya terasa beda je..”.
Gombloh :” lha tadi aku nyapu halaman saja rasanya lain je…biasanya kalau aku pas nyapu dia itu selalu buang sampah sembarangan sambil ngomong….Mbloh kalau nyapu itu yang bersih biar mbakyu Prenjak ga brewokan… sambil lewat buang sampah sembarangan…”.
Tinul :” hhhhhh…emang usil si Dul ki…”.
Gombloh :” begitulah dia…. sekecil apapun yang dia lakukan untuk kita bahkan keusilannya itu selalu membuat kita lego je…seharusnya kita seperti itu… bukan suatu perbuatan besar dan istimewa yang akan sungguh tertanam dalam hati tetapi suatu tindakan dan perkataan sederhana namun dari ketulusan hati kita yang akan memberikan kelegaan bagi rang disekitar kita…”.
Tinul :” tapi aku juga buat kalian berdua lego…”.
Gombloh :” ooooo… pasti Nul…kalau ga ada kamu nasib kami entah seperti apa kalau pagi hari….”.
Tinul :” ora sarapan ya…”
Gombloh :” iya….hhhhh..”
Met pagi menjelang siang…semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minggu, 9 Juni 2019, Romo Andita)