Cerpen Renungan; Berbagi Syukur dan Kebahagiaan
[Parokiminomartani.com] – Melihat Gombloh yang tidak ceria di pagi ini si Dul menghampiri dan menyindir dengan membandingkan Gombloh dengan seseorang. “Monggo mas Ribut kopinya bisa diminum mumpung masih hangat …” sambil si Dul menyodorkan kopi tubruk.
Gombloh: “Weh … endhi mas Ribut?”
Dul: “Ya kamu itu mas Ribut ke dua … hampir tiap pagi bukannya ceria tapi manyun … sepertinya hidup tidak pernah merasakan kebahagiaan.”
Gombloh: “Waaaah … lebay kalau itu Dul … aku tidak selalu bahagia ya.”
Dul: “Kalau selalu bahagia ya bagi kebahagiaan itu jadikan spirit untuk mengawali hari dengan semangat dan optimisme positif … biar mempengaruhi sekitarmu itu … lha ini tiap pagi bibir seperti corong minyak gitu bagaimana mau dikatakan bahagia … efeknya jelek Mbloh.”
Gombloh: “Hhhhhhh … iya po Dul … kok aku ga merasa ya.”
Dul: “Gimana mau merasa Mbloh … lha ya kamu rasakan hanya bibirmu yang manyun itu … coba nikmati peristiwa-peristiwa yang terjadi di pagi hari … banyak peristiwa di sekitar kita yang memberikan pengajaran dan pengalaman untuk merasakan kasih. Melalui peristiwa itulah kita dikuatkan untuk mewujudkan kasih itu dalam kehidupan kita. Karena hanya mereka yang sungguh mengalami peristiwa dikasihi yang mampu menjadi pencipta dan pelaku peristiwa kasih … syukuri yang ada.”
Gombloh: “Gimana mensyukuri yang ada Dul … lha ga ada apa-apa kok.”
Dul: “Itu ada kopi tubruk nikmati dan syukuri … ga buat kopi tubruk tapi bisa menikmati … kamu bukan hanya mensyukuri kopi tubruk tapi juga mensyukuri adanya diriku yang ikhlas lilahitakallah membuatkan kopi dan bersyukur ada Tinul yang sudah ikhlas lilahitakallah juga pergi untuk membeli kopi di warung mbakyu Darmi.”
Gombloh: “Bener iku Dul … Weh esok-esok wis diwejang aku.”
Dul: “Aku juga bersyukur ada kamu itu Mbloh … dengan adanya kamu sekarang aku bisa minta uang untuk beli sarapan … wis ngeleh aku … mana uangnya.”
Gombloh: “Woooo … bocah semprol … arep njaluk duwit wae ndadak aeng-aeng Dul … Dul … ini beli tiga sekalian.”
Dul: “Hhhhhhh … makaciiiiiih Mbloh … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Jumat, 4 Mei 2018, Romo Andita)