Cerpen Renungan: Berdoalah Demi Kebaikan Sesama
[Parokiminomartani.com] – Ada kekecewaan di raut wajah Gombloh ketika orang yang dijumpainya itu berpamitan pulang. Sambil menggerutu Gombloh masuk rumah, “kalau tahu hasilnya seperti ini lebih baik kalau dulu dibiarkan saja … percuma juga berkorban waktu dan tenaga.”
Dul: “Siapa yang dikorbankan Mbloh?” sahut si Dul yang mendengar Gombloh menggerutu.
Gombloh: “Weeeh gawe kaget aja kamu itu … untung ga jantungan.”
Dul: “Ya olah raga yang rutin Mbloh biar ga mudah kena penyakit jantung … jadi ga jantungan.”
Gombloh: “Wis ora nyambung.”
Dul: “Ya diikat dulu biar nyambung.”
Gombloh: “Ora ndagel Dul … serius Iki.”
Dul: “Lha keno opo je Mbloh … esok-esok kok sarapanne wis nganggo ati.”
Gombloh: “Lha kae mau lho … dikabari kalau ada yang tidak terima dengan keputusan pertemuan rukun kampung kemarin dan mereka justru menyebarkan berita yang ga benar … kalau dibiarkan pasti akan menciptakan kebencian.”
Dul: “Hhhhhh … manusia itu memang lebih mudah menciptakan kebencian Mbloh daripada kebaikan … namun meski ini bukan hal yang mudah untuk kita jalani, jangan sekali-kali membenci seseorang walaupun dia berbuat kesalahan kepadamu tetapi doakan dia untuk berubah dan menjadi baik. Karena pada dasarnya kita berusaha untuk menjadi baik dan lebih baik.”
Gombloh: “Lha apa yang dibicarakan semalam kan emang untuk kebaikan semua warga.”
Dul: “Berarti dia tidak termasuk dalam bagian warga yang baik atau termasuk golongan warga yang tidak menghendaki kebaikan … alias temannya manusia yang kepalanya ada tanduknya … hhhhhh … wis biar tanduk di kepalanya tidak keluar ayo ngopi aja sambil makan pisang rebus … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 3 April 2018, Romo Andita)