Cerpen Renungan: Menikmati Proses Kehidupan
[Parokiminomartani.com] – Meski telah bangun pagi-pagi tetapi Si Dul tidak melakukan apa-apa, hanya duduk di teras sambil melihat jalan. “Dul … ati-ati lho biasane orang yang bengong itu ditemani setan,” tegur Tinul yang melihat Si Dul hanya bengong.
Dul: “Ora mung dikancani Nul … malah sudah diberitahu je.”
Tinul: “Weeeh iya tho … mana Dul setannya?”
Dul: “Ya kamu itu … setannya!”
Tinul: “Ooooo … bocah mendem kowe.”
Dul: “Lha ganggu aja kok … yang suka ganggu orang kan biasannya setan … aku itu ga bengong ya … hanya berpikir aja … betapa enaknya kalau hidup itu selalu mendapatkan kemudahan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.”
Tinul langsung memotong, :”Kemudahan seperti apa Dul?”
Dul: “Seperti mereka itu lho Nul … sepertinya menjalani hari-hari mereka itu kok enak … lihat aja sendiri.”
Tinul: “Ooooo … lah jadi menurutmu enak hidup seperti Mbah Walyo itu … jalan sudah titik-titik sambil bergetar pegang tongkat.”
Dul: “bBkan dia Nul.”
Tinul: “Lha katanya suruh lihat sendiri … lha yang aku lihat itu hanya Mbah Walyo aja kok.”
Dul: “Yang sudah pada lewat tadi itu.”
Tinul: “Lha yo wis ora kethok Dul … tapi jugan dikira meski Mbah Walyo seperti itu belum tentu mengeluh dengan kehidupannya lho Dul … bisa jadi dia menikmati hidupnya … beliau pasti menikmati apa yang Mbah Walyo alami sebagai sebuah proses kehiduapn untuk kita menjadi lebih baik dalam banyak hal, termasuk kesehatannya … lha pagi-pagi aja beliau sudah pulang dari tempat doa … wajahnya aja kelihatan cerah lho meski sudah banyak keriput.”
Dul: “Nyindir ini Nul.”
Tinul: “Lha ini … orang yang selalu mengeluh itu mudah tersinggung … jugaan banyak berkeluh kesah Dul … nikamti apa yang kita alami ini sebagai proses untuk menjadi baik dan lebih bijak menerima apapun pemberian GUSTI … wis kono sembahyang dulu mendekatkan diri pada GUSTI lebih baik dari pada bengong.”
Dul: “Malah diamuk aku … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 2 April 2018, Romo Andita)