Cerpen Renungan: Berharga
[Parokiminomartani] – Dengan hati-hati Tinul menurunkan kotak-kotak kardus yang ada dalam almari. “wah kok ditumpuk-tumpuk seperti ini… mudah-mudahan tidak tidak pecah atau hancur…” kata Tinul pada dirinya sendiri.
Melihat Si Dul lewat Tinul langsung berteriak. ” Dul… sini bentar… tulung diletakkan di atas mejanya tapi pelan-pelan meletakkannya…” sambil Tinul mengulutkan kotak kecil pada si Dul…” hati-hati Dul … meletakkannya pelan-pelan..”.
Dul :” iya ya Nul… eeee… eeee… eit “.
Tinul langsung teriak :” Duuuuuul…”.
Dul :” hhhhhhh… santai Nul…. ga jatuh lho… masih aman di tanganku…”.
Tinul :” itu berharga baget ya Dul… hanya mudah pecah jadi harus hati-hati…:”
Dul :” lha berharga kok hanya disimpan saja… diambil kalau perlu… paling hanya dilihat saja tidak diapa-apakan…”.
Tinul :” ya karena berharga makanya disimpan dan dipakai kalau perlu saja…”.
Dul :” oooooo… ya kurang pas kalau itu Nul… kalau berharga seharusnya selalu ada didekat kamu, selalu kamu gunakan bahkan hahya diletakkan di simpan…lama-lama kamu akan lupa…”.
Tinul :” nanti kalau aku pakai terus akan mudah cepat kotor dan cepat rusak Dul “.
Dul :” hhhhh…. wah ini yang salah Nul… semakin kamu pakai dan semakin selalu ada dengan kamu maka kamu akan semankin tahu cara merawatnya dan cara menggunakannya dengan benar… meski tetap harus kita ingat bahwa semakin sesuatu itu berharga maka sebenarnya sesuatu itu sangat rapuh dan mudah retak dan hancur maka meski kita pakai tetap harus diperlakukan dengan baik … sebenernya apa tho isinya ini “.
Tinul :” buka aja Dul… biar kamu tahu bagaimana meletakkannya dengan benar “.
Dul sambil membukan kotak milik Tinul. ” ooooo… alah… kalau ini memang harus disimpan dan dirawat dengan baik..”.
Tinul :” makanya hanya aku rawat dan simpan tidak aku pakai… lha tinggalan almarhum simbok je…”.
Dul :” hhhhh…bukan ga mau pakai… tapi takut kalau di datangi simbok dalam mimpi ya..”.
Timul :” iya je Dul…takut tenan aku…”.
Dul ;” takut diajak simbok ya…”.
Tinul :” woooo malah ndongakke sing ora-ora…kamu itu Dul..”.
Dul :” hhhhh…enak lho Nul…lha dikancani simbok kok”.
Tinul :” enak gundulmu…kamu gelem po…”.
Dul :” ya gelem sih…nak wis memang wektune”.
Tinul :” njuk Aseh piye…Dul”.
Dul :”hmmmm…”
Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Kamis, 18 April2019, Romo Andita)