Cerpen Renungan: Bersungguh Menemukan Kasih Dalam Hati
[Parokiminomartani.com] – Pagi-pagi bisanya Tinul sudah ke warung sayur Bu Tut, namun kali ini pulang dengan bibir yang tidak enak dilihat hanya enak kalau diikat alias bibir manyun “Wis kalau sudah muncul oknum satu ini … sayur belanjaan jadi layu semua … ga seger-seger.”
Dul: “Lho … lho … lho … Ono opo Nul palang-pulang kok bibirnya manyun begitu … tambah elek lho Nul.”
Tinul: “Elek ya biar aja … lebih baik elek rupane dari pada elek atine.”
Dul: “Ooooo … ngerti aku sekarang … pasti ketemu oknum di kampung kita itu ya.”
Tinul: “Lha i ya kalau bukan dia siapa lagi … lha tadi sudah baik-baik ngobrol masakan kok datang dia jadi ngomongin orang.”
Dul: “Hhhhhh … kan udah tahu kalau dia seperti itu Nul … ingat kata Mbah Karyo … sudah dari oroknya seperti itu.”
Tinul: “Mang iya Dul … tapi kan kasihan … jelas hidupnya pasti tidak bahagia … padahal segalanya dia punya lho … cukup sak kabehane.”
Dul: “Nul … orang seperti itu sebenarnya tidak akan pernah merasakan kebahagiaan apalagi kedamaian … karena orang seperti ini merasakan kesedihan dan penderitaan bukan karena dia tidak mampu meraih apa yang diharapkan atau yang diinginkan melainkan karena hanya sibuk mencari-cari kesalahan-kesalahan, baik dalam diri sendiri maupun lebih-lebih pd orang lain.”
Tinul: “Bener Dul … sing penting sekarang ini kita berusaha untuk sungguh menemukan dan menghidupi kasih neng jerone ati supaya membuahkan welas asih dan kebaikan …. kamukan baik dan welas asih tho Dul … mbok ya dibawakan belanjaan ini ke dapur … kesel je aku … met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 4 Januari 2018, Romo Andita)