Cerpen Renungan: Hilangkan Kecemasan dalam Hidupmu
[Parokiminomartani.com] – Setelah pakDhe Trimo pulang Si Dul kelihatan lebih semangat. Biasanya menyapu halaman sambildiam mendengarkan kicauan burung tapi pagi ini si Dul juga ikut berkicau yaitu sambil bernyanyi. “Waaaaah … ada yang bersuka hati ini … sampai pagi ini suasana halaman rumah seperti panggung hiburan,” sapa Tinul.
Tetapi si Dul masih tetap mendendangkan lagunya: “Tiap langkahku diatur oleh Tuhan … dan tangan kasihNYA membimbingku.”
Tinul: “Dul … Kasdulah … ini kopinya aku bawa masuk lagi ya.”
Dul: “Eiiiiit … jangan Nul … sini aja.”
Tinul: “Kopi apa Dul … kopi ya di dalam sana.”
Dul: “Heeeeeeh … aku kira bawa kopi beneran … tiwas mandeg oleh nyanyi Nul … Nul.”
Tinul: “Lha justru itu yang aku mau tanyakan … kok tumben pagi ini kamu kelihatan happy sekali … kalau sudah seperti ini pasti ada sesuatu … opo Dul.”
Dul: “Kepo … kamu itu Nul.”
Tinul: “Bukan kepo Dul … tapi siapa tahu ada yang bisa aku petik dari apa yang kamu alami.”
Dul: “Nah … kalau ini aku setuju … orang harus bisa belajar dari setiap peristiwa yang dialami, baik peristiwa yang dialami sendiri maupun peristiwa yang dialami oleh orang lain.”
Tinul: “Wis to the point aja Dul … panjang ini nanti ceritanya … sebenarnya apa yang buat kamu happy pagi ini.”
Dul: “Hilangkan kecemasan dalam hidupmu … itu kata pakDhe Trimo tapi padaku Nul … karena kecemasan itu merupakan buah dari ketidak tulusan kita menjalani kehidupan ini … kalau hati kita tulus maka kita pasti happy Nul.”
Tinul: “Hmmmmm … kamu gak cemas seandainya kopi tubruknya diminum Gombloh.”
Dul: “Kalau ini bukan soal cemas Nul … tapi soal keadilan … kan Gombloh sudah punya sendiri … wis tak ombene disek kopiku … tulung teruske nyapunya ya Nul,” sambil menyerahkan sapu kepada Tinul.
Tinul: “Wooooo …. bocah gemblung … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Senin, 15 Oktober 2018, Romo Andita)