Cerpen Renungan: Hitung-Hitungan
[Parokiminomartani] – Si Dul rencana hanya mau membeli kopi tetapi sampai di rumah justru bukan hanya membawa kopi tetapi juga bingkisan lain. ” lah beli apa lagi Dul… kok bawa banyak bingkisan,” komentar Tinul yang lihat si Dul membawa bingkisan lain selain kopi.
Dul :” hhhhh… bukan beli ya Nul…”.
Tinul :” lha kalau tidak beli emang ada orang pagi-pagi gini bagi-bagi bingkisan…”.
Dul :” lha emang ada kok…lha ini nyatanya aku bawa bingkisan “.
Tinul :” halah paling juga beli “.
Dul :” beli dari mana Nul…. lha kamu ngasih uangnya aja cukup hanya untuk beli kopi kok”
Tinul :” lha emang dari mana Dul…”.
Dul :” ini tadi pemberian dari pakdhe yang rumahnya masih nebeng di pekarangan mbakyu Welas itu … pakdhe siapa Nul..”.
Tinul :” waaah siapa ya Dul…aku kok ga ingat juga… Gombloh yang hafal sama dia”.
Dul :” ya itulah orangnya….pakdhe itu sering lho bagi-bagi bingkisan begini….
Tinul :” tapi aku pernah tanya pada anaknya Dul soal bagi-bagi ini…”.
Dul :” njuk omong apa Nul…”
Tinul :” katanya bapaknya sih selalu ngomong kalau kita ini bener-bener orang yang percaya pada Tuhan, seharusnya dalam hidup tidak boleh hitung-hitungan. Jangan kita hitung-hitungan dengan Tuhan karena merasa berjasa lalu meminta imbalan, bukan karena telah bekerja keras lalu menuntut perhatian. Tetapi ketulusan, keikhlasan dan tidak hitung-hitungan akan menghadirkan rahmat yang melebihi perkiraan kita. Tuhan telah memberikan rahmat melebihi harapan kita. Maka rasanya kita pun jangan hitung-hitungan dan pelit kepada Tuhan. Kemurahan hati akan diterima mereka yang murah hati…”.
Dul :” weh pantes wae kok sering mereka berbagi ya Nul…padahal kalau dilihat hidupnya ya masih pas-pasan aja”
Tinul :” iya Dul… tapi mereka emang selalu pas Dul…. pas mau berbagi pas ada yang dibagi…”.
Dul :”…hhhhh…kita ini yang sebenarnya tidak pernah pas ya Nul…lha ga pernah berbagi…”.
Tinul :” benar Dul…karena kita selalu merasa pas-pasan ya pas kita minta pada Tuhan, ternyata Tuhan pas ga punya…hhhhhh”.
Dul :” sedih jadinya….”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minggu, 12 Mei 2019, Romo Andita)