Cerpen Renungan: Menutup Hati
[Parokiminomartani] – Dul selalu berusaha untuk melakukan apa yang diingikan Gombloh walau kadang dengan hati yang sedikit kurang ikhlas. ” sabar Dul…ga mudah memang menuruti atau memahami keinginan orang lain…sabar wae pasti ada manisnya dibaliknya…”sapa Tinul pada Dul
Dul :” ngomong opo tho Nul…”
Tinul :” yang ngomong sabar wae…”.
Dul :” lha aku ga apa-apa lho…”.
Tinul :” ga apa-apa kok kelihatan beda pagi ini biasanya kan semangat…lha ini kelihatan mecucu gitu “.
Dul :” iya po…wah elik dadine ya … hmmmm…. aku itu lama-lama phobia sabtu minggu je Nul…”.
Tinul :” lha jelas… lha masih jomblo ya pasti phobia sabtu minggu…”.
Dul :” ga ada hubungannya dengan sabtu minggu ya… coba perhatikan apa yang diminta dan diinginkan Gombloh kalau sudah masuk hari sabtu minggu… Gombloh itu pasti ga seperti hari-hari lainnya…”.
Tinul :” ya samalah Dul…phobia para jomblo…”.
Dul :” bukan itu ya Nul…aku itu kadang merasa setiap sabtu minggu rasanya serba salah je sama Gombloh itu…”.
Tinul :” ya sabar Dul… hhhhh… kamu jadi bingung ya dengan keinginan Gombloh…
Dul :” iya je Nul…jadi susah dimengerti…”.
Tinul :” jadinya sedih ya… makanya terus mecucu gitu… emang si Dul… kita akan merasa bahagia kalau apa yang kita inginkan dan kehendaki itu terwujud namun tanpa kita sadari hal itu akan semakin menutup hati kita untuk peduli pada keinginan dan kehendak orang lain bahkan kehendak dan keinginan Tuhan sendiri…..”.
Dul :” nah itu masalahnya Nul… kalau kita sudah tidak bisa mengerti keinginan dan kehendak orang lain maupun Tuhan yang repot Bul…hanya akan jadi beban orang lain…”.
Tinul :” tapi kamu ga terbebani tho…”.
Dul :” ga ya Nul… ikhlas ya… ini sudah senyum tho…hhhhhh”..
Tinul :” hhhhh….sabar ya Dul….”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Senin, 13 Mei 2019, Romo Andita)