Cerpen Renungan: Isi dan Wadah
[Parokiminomartani] – Gombloh dari tadi sama Tinul berebut gelas kopi ya baik. Mereka berdua mencari gelas yang pegangannya besar jadi akan enak kalau dipegang. ” weeeeeh…wis podho gedhe ruwo kok gelas aja diperebutkan…. semua gelas baik ya…” tegus si Dul yang masih membuat nasgitel.
Gombloh :” ya lain Dul….”
Dul :” lain apanya Mbloh…semua gelas sama”.
Tinul langsung senyahut :” ga sama ya Dul…kalau peganngannya besar itu lebih enak memegangnya dari pada yang pegangannya kecil…kurang mantap..”.
Dul baru mulai sadar apa yang direbutkan mereka :” oooo…kalian tadi itu memerebutkan gelas yang pegannyanya besar ya…lha ini kan peganganya sama kok..”.
Tinul langsung memegang gelas yang pegangannya sedikit berbeda: ” ini lho Dul… gelas yang pegangannya besar…”.
Gombloh langsung menyahut gelas yang dipegang Tinul :” ini gelas aku Nul…”.
Tinul :” punya aku ya Mbloh…kan aku yang pegang…sini tho “.
Dul mencoba menengahi :” sini Mbloh gelasnya bener lebih besar dari gelas lain apa tidak..”. Gombloh lalu menyerahkan gelas yang dipegangnya kepada si Dul :” ini Dul…”.
Tinul :” nanti setelah itu kasih ke aku ya Dul”.
Dul :” sabar Nul…lha ini itu bukan lebih besar Mbloh…Nul… ini itu bentuknya yang berbeda maka cara megannya juga lain…pasti beda….tapi bukan cangkir atau gelasnya yang penting tetapi isinya yang lebih penting karena cangkir atau gelas tidak akan mempengarusi rasa dan kenikmatan yang ada di dalamnya…wis gelas ini ga usah dipakai…sekarang kita pakai cangkir blirik yang biasa dipakai untuk minum kopi …ga boleh protes…protes ga aku beri nasgitelnya….”.
Tinul :” lha gelasnya mau dipakai untuk apa Dul…”. Gombloh ikut bertanya juga :” iya Dul…mau dipakai untuk apa…eman-eman lho kalau hanya disimpan…”.
Dul :” siapa yang mau nyimpan…mau aku kasihkan ke dik Asih… apek tho ada gambar hatinya lho … piye…piye..”.
Tinul dan Gombloh teriak bersama :” sak karepmu….”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Kamis, 10 Oktober 2019, Romo Andita)