September 8, 2024

Cerpen Renungan: Pengharapan

[Parokiminomartani] –  Gombloh tidak pernah bisa duduk diam dengan tenang bila persoalan yang ditanganinya belum sungguh selesai. Banyak hal yang dikerjakan tetapi tidak ada yang selesai semuanya. ” waaah kalau caranya seperti ini bisa-bisa mati muda….” gerutu Gombloh pada drinya sendiri.

Si Dul yang mendengar apa yang dikatakan oleh Gombloh langsung menyahut :” siapa yang mati muda Mbloh…”

Gombloh :” aku Dul…”

Dul langsung menyahut :” weeeeh sembrono… ono setan lewat kelakon tenan… ora sembarangan omong Mbloh..”.

Gombloh :” lha kesel tenan je awakku Dul…lihat ini banyak kerjaan yang belum selesai…satu belum selesai eeee… sudah muncul kerjaan baru…”.

Dul :” lha sing punya kerjaan siapa…”.

Gombloh sedikit jengkel pangsung memotong omongan di Dul ;” ya aku lah..masak kamu atau Tinul…”

Dul sambil senyum :” hhhhhhh…. ya jelas kamu lah Mbloh…. jadi ya selesai atau tidak kan bergantung sama kamu… kamu yang mulai kerja…kamu yang ngerjakan… kan juga kamu yang menyelesaikan …njuk masalahe ada di mana”.

Gombloh :” masalahe itu ga selesai-selesai “.

Dul :” lha kok bisa… ora fokus kamu Mbloh.”.

Gombloh :” ya fokus lah Dul….justru karena fokus itu muncul banyak kerjaan…”.

Dul :” ya kalau fokus pasti aka selesai satu persaru Mbloh…kalau ga selesai ya ga fokus namanya…”.

Gombloh :” aku fokus ya Dul….setiap kerjaan yang aku lakukan…aku berharap selesai sampai tuntas tapi ya itu nyatanya ga pernah selesai seperti yang aku harapkan..”.

Dul :” hhhhhh… Mbloh…Mbloh…kamu itu orang paling pinter diantara kita bertiga…tapi paling susah hidupnya …. ga pernah happy… gini lho Mbloh… persoalan dan penderitaan tidak akan pernah terjadi dan alami kalau kita selalu setia dengan pengharapan yang telah kita bangun mulai dari dalam hati kita meski itu hanya harapan yang sederhana…coba untuk setiap pada satu pengharapan pasti kamu tidak mengalami persoalan seperti ini…”

Gombloh :” lha inginnya kan bisa menyelesaikan semuanya Dul…”

Dul :” ya ga apa Mbloh…tapi ingat saja badan kita hanya satu, tangan dan kaki kita hanya 2, tetapi apa yang dalam hati dan pikiran kita kemauan dan keinginan tidak pernah bisa dihitung…jadi kerjakan dengan baik.apa yang bisa kamu pegang saat ini ga usah berusaha memegang yang hanya masih dalam pikiran…”.

Gombloh :” angel je Dul…”.

Dul :” ya angel Mbloh… luweh gampang teruske olehmu nyapu mesti selesai kerjaanmu dan halaman pasti bersih…”.

Gombloh :” hhhhh..i ya..ya…”.

Dul :” iya ya..telat Mbloh :”

Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Rabu, 9 Oktober 2019, Romo Andita)

Paroki Minomartani