Cerpen Renungan: Jangan Menunda Niat Baik
[Parokiminomartani] – Gombloh sambil membawa sebungkus pakaian yang sudah tertata rapi masuk rung makan di mana Si Dul dan Tinul sedang menikmati kopi tubruk dengan pisang goreng. “lho kok sudah pulang Mbloh …lha kok bajunya dibawa pulang lagi ” tegur Tinul pada Gombloh yang pulang dengan wajah yang sedikit kecewa.
Gombloh :” telat je Nul…. orangnya sudah ga ada…”.
Dul :” orang yang mana Mbloh…. yang di pos ronda itu….”.
Gombloh :” iya… yang sudah beberapa hari tinggal di pos ronda….sejak dia tinggal di situ pingin tak kasih baju je…”.
Tinul :” ooooo… alah Mbloh…. Gombloh…. emang kamu ga dengar suara sirine ambulan tadi malan ya “.
Gombloh :” ya dengar Nul…”.
Tinul :” itu sirine ambulan yang membawa orang yang tinggal di pos ronda…”.
Gombloh :” dibawa ke mana Nul… sakit ya dia…. atau malah sudah….”.
Dul langsung menyahut :” huuuus… ora sembarangan omong… “.
Gombloh :” waaah… mesakke ya… moga-moga tidak terjadi apa-apa… tiwas tak siapakan bajunya…”.
Tinul :” hhhhhh… banyak yang ingin memberi Mbloh tapi ya sebatas keinginan saja … termasuk kamu…”
Gombloh :” jangan gitu Nul… lha aku hanya belum sempat… lha ini sudah tak siapkan malah orangnya ga ada ”
Dul :” hhhhhh… wis punya niat sudah bagus Nul… lebih bagus lagi kalau kamu juga berbagi sama aku Mbloh… hhhhhh…”.
Gombloh :” heeeeh… kamu itu Dul… Dul…”.
Dul :” lha dari pada hanya kamu pegang gitu saja…”.
Gombloh :” kamu ini lho ora ngerti maksudku kepiye…*.
Dul :” ya ngerti wae…. kan kamu mau memberikan baju pada orang lain… cuma sudah telat karena orangnya sudah pergi dibawa ambulan tadi malam… ga tahu sakit atau malah sudah perjalanan menghadap GUSTI..”.
Gombloh :” huuuus kamu malah ndongakke… tadi melarang aku berpikir seperti itu…”.
Dul :” mung seumpama Mbloh… tapi gini lho Mbloh… kalau kita punya niat baik dan mampu untuk melakukan segera kita lakukan jangan menunda kesempatan itu karena kalau sampai terlbat pasti penyesalan yang akan kita dapatkan…. makanya supaya kamu tidak menyesal karena sudah ada niat baik …ini saatnya untuk mewujudkan niat itu…hanya beda orang saja kok Mbloh ” ..
Tinul :” weeeh… Dul itu kok mletik pikirane kalau punya maksud…. wis Mbloh ora perlu disesali besok-besok jangan menunda-nunda kalau mau berbuat baik… biar tidak kecewa di ujunghya nanti..”.
Dul :” benar Nul… ingat Mbloh yang namanya kebaikan yang tidak dapat ditunda… jangan membiarkan kebaikan itu berlalu begitu saja Mbloh… wis sini satu bajunya untuk aku “.
Gombloh :” huuuuh… kamu itu lho Dul selalu minta bagian”.
Dul :” demi kebaikan lho Mbloh… mumpung aku masih ada bersama kamu lho..”.
Gombloh:” arep mati po kamu…”.
Dul :” eiiit…hati-hati lho Mbloh… GUSTI itu kalau sudah berkehendak ga bisa di tunda lho… jadi jangan menunda kebaikan… mengko telat lagi lho…”.
Gombloh :” hiiis…wis…wis…. ini ambil satu pilih sendiri… malah marai wedi…”.
Dull :” hhhhh..makasih Mbloh…”
Met pagi…semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 20 April 2019, Romo Andita)