Cerpen Renungan: Kebaikan Akan Menjadi Berkat
[Parokiminomartani.com] – Si Dul yang dari tadi menyapu halaman depan rumah melihat Gombloh lagi ngobrol sama bapak pengumpul sampah. Ketika selesai ngobrol Si Dul langsung menghampiri Gombloh yang lagi bengong melihat bapak pemungut sampah pergi. “Mbloh ora ngambleh pingir dalan … mengko ndak asih jodone.”
Gombloh: “Ora ono hubungannya Dul … ngambleh pingir dalam karo jodo.”
Dul: “Weeeeh ya cetho ono Mbloh … coba wae nak kowe tiap hari ngambleh pingir dalan … opo ya Meice arep tertarik … ra mungkin tertarik Mbloh … lha mesti Meice mikir kowe stress kok.”
Gombloh: “Gundulmu kuwi Dul … wong lagi mikir kok diarani stres.”
Dul: “Juk opo sing mbok pikirke Mbloh.”
Gombloh: “Kuwi mau sing diomongke bapakke pemungut sampah … dia heran sama tetangga mbakyu Welas yang cerita kalau setahun sekali pasti memberikan sumbangan kepada panti asuhan.”
Dul: “Lha kan baik Mbloh bisa berbuat baik meski hanya sekali setahun daripada tidak sama sekali.”
Gombloh: “Emang baik Dul … tapi ga baiknya itu dia selalu omong ga baik tentang mbakyu Welas … padahal mbakyu Welas itu setiap memberi nasi bungkus pada bapak pemungut sampah itu … tapi bapak itu mengatakan pada tetangga mbakyu Welas ‘kok panjenengan ga pernah memberi nasi bungkus pada saya’ … lalu dia kena marah … gitu ceritanya Dul.”
Dul: “Hhhhhhhh … emang Mbloh kebaikan itu tidak bisa kita tunjukan dengan suatu perbuatan yang besar dan spektakuler tetapi kebaikan itu akan terasa hidup justru dari perbuatan yang sangat kecil dan sederhana yang kita bagikan dengan bersumber dari kedalaman hati yang tulus.”
Gombloh: “Bener Dul … kebaikan sekecil apapun kalau dilakukan dengan tulus pasti jadi berkat.”
Dul: “Setuju Mbloh tapi sungguh akan jadi berkat kalau sekarang kamu membuat kopi tubruk … tindakan kecil tapi jadi berkat bagiku.”
Gombloh: “Ngomong wae njaluk kopi … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Senin, 20 Agustus 2018, Romo Andita)