Cerpen Renungan: Kedamaian Tumbuh dari Dalam Diri
[Parokiminomartani.com] – Duduk diam sambil menatap pucuk pohon cemara Gombloh mencoba menikmati kedamaian suasana pagi. Tanpa Gombloh sadar Si Dul memperhatikannya ” Mbloh … kamu itu kenapa kok pagi-pagi sudah seperti orang yang kehilangan semangat “.
Gombloh :” kehilangan semangat piye…”.
Dul :” lha dari tadi aku lihat kamu hanya menatap kosong pohon cemara itu… emang ada kutilang yang bersiul ya Mbloh “.
Gombloh :” seperti lagu anak-anak wae Dul… Dul…”.
Dul :” lha kamu itu ngopo…. biasanya pagi-pagi sudah ribut dan paling sibuk ini kok mung duduk mlonggo ora jelas “.
Gombloh :” hhhhhhh…. ora mlonggo Dul… menikmati kedamaian yang pagi ini….”.
Dul :” enak tho Mbloh bisa menikmati kedamaian di pagi hari…. dari pada pagi-pagi sudah sibuk dan ribet kerjaan…”.
Gombloh :” justru kalau kerjaan ga selesai ya ga damai hidupku Dul…”.
Dul :” oooo alah Mbloh… Gombloh… berarti pagi ini sudah selesai semua kerjaannya…”.
Gombloh :” belum sih Dul…”.
Dul :” hhhhhhh… berarti kedamain bukan karena ga ada kerjaan Mbloh… karena kedamaian tidak akan kita dapatkan di luar diri kita. Kedamaian akan tumbuh dari dalam diri kita kalau kita mampu menghalau kegelisahan dan kekecewaan dari dalam batin kita…”.
Gombloh :” akan lebih damai rasanya pagi ini kalau sudah ada kopi tubruk Dul..”
Si Dul sambil menyodorkan kopi tubruk ” ini sudah dari tadi ya kopinya aku bawakan… lha kamu menikmati kedamaian ga ada bedanya sama ngalamun Mbloh..”.
Gombloh :” asem tenan kowe…”.
Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Kamis, 27 Desember 2018, Romo Andita)