Cerpen Renungan: Keinginan
[Parokiminomartani] – Selesai menyiapkan sarapan Tinul duduk di teras depan rumah menunggu mbakyu Prenjak datang menjemput ” weeeh lha kok malah ga sarapan Nul…ngopo ” tanya si Dul yang keluar hendak membersihkan halaman depan rumah.
Tinul :” nanti aja Dul…ini mau pergi sama mbakyu Prenjak….”.
Dul : ” woooo…nunggu mbakyu Prenjak iki….emang arep dolan ke mana…sarapan dulu kalau mau dolan itu…”
Tinul :” hmmm… ora dolan ya Dul…ini mau ke rumah budhe Gito…tenggok pakdhe Gito…”.
Dul langsung memotong omongan Tinul :” weeeeh…pakdhe Gito sakit apa Nul…kok aku ga dengar ya…”.
Tinul :” lha aku aja tahu dari mbakyu Prenjak kok…katanya jatuh dari motor…”.
Dul :” hmmm….wis sudah berkali-kali pakdhe Gito itu jatuh dari motor…kok ya ga kapok-kapok ya…”.
Tinul :” jenenge wae pingen iso ya Dul…dulu kamu saat pengen bisa naik motor aja sampai Gombloh teriak-teriak takut kalau motornya rusak karena kamu juga sering jatuh tho…ingat apa ga…”.
Dul :” hhhhhh…iya je…tapi kan akan lebih membahagiakan dan melegakan kalau kita punya keinginan itu sesuai dengan keadaan kenyataan hidup kita biar bisa meraihnya serta tidak harus kecewa karena tidak tercapai yang diinginkan…”.
Tinul :” lha pakdhe Gito itu tercapai keinginannya ya…berhasil mboncengke budhe…tapi ya itu ambruk karena ga kuat jagani motornya….”
Dul :” oooooo….ya..ya…budhe Gito itu big zise kok ya Nul…kalau dijejerkan kamu pasti ga jauh beda…”.
Tinul :” ooooo…cah gemblung…wis tak mangkat sik…kae mbakyu Prenjak wis nunggu pingir dalan…”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Jumat, 21 November 2019, Romo Andita)