Cerpen Renungan: Kekuatan Membangkitkan semangat Kita
[Parokiminomartani.com] – Tinul pulang dari warung mbakyu Darmi langsung ke samping rumah mencari Si Dul. “Dul … Kasdulah … sini dulu … wis ta tinggal aja sapunya di situ … cepet…”. Dengan semangat Si Dul langsung mepaskan sapu dari genggaman tangannya langsung berlari menuju Tinul. “Lha dalah … ora usah pakai lari seperti ini … santai aja Dul,” ujar Tinul.
Dul: “Sory … Nul … begitu semangatnya aku je … kamu panggil aku sambil bawa bingkisan di tanganmu itu.”
Tinul: “Jadi karena bingkisannya kamu mau datang … kalau ga ada bingkisan kamu ga datang gitu?”
Dul: “Hhhhhhh … ya galah Nul … selain panggilanmu aku datang tetapi lebih bersemangat datang lagi karena ada bingkisan sesuatu di tanganmu itu.”
Tinul: “Tetapi tetap juga yang menarik bingkisannya tho.”
Dul: “Hhhhhhhhh … iya sih Nul …. emang opo isinya Nul … pasti dibagi tho.”
Tinul: “Santai aja Dul pasti dapat bagian …. aku mau cerita ini bingkisan dari pak Dhe Trimo … tadi bagi-bagi ke semua ibu-ibu yang ada di warung mbakyu Darmi … padahal kalau di rasakan lha untuk hidupnya sendiri sungguh sangat tertekan lho … lha kok ini malah bisa berbagai … hebat ya Dul.”
Dul: “Eiiiiit jangan dikira Nul … biasanya justru ketika kita ditekan atau mendapat tekanan bukan berarti bahwa kita tidak dapat berbuat apa-apa dan tak kan pernah mampu berbuat apa-apa. Justru dengan adanya tekanan akan menyadarkan kita akan kekuatan dan kemampuan yang kita miliki.”
Tnul: “Hmmmmm … berarti aku harus memberikan tekanan padamu Dul biar kamu lebih kreatif dan berdaya guna.”
Dul: “Ga usah memberikan tekanan Nul … saat ini aja aku sudah tertekan kok … lha dari tadi ga dibuka-buka bingkisannya.”
Tinul: “Ooooooo … sory Dul … ini ambil semuanya untuk kamu.”
Dul: “Waaaah … telur bebek mentah tho … tiwas.”
Tinul : “Ini bagian dari tekanan lho Dul supaya kamu lebih kreatif dan berdaya guna … masak untuk sarapan ya …. Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 6 Oktober 2018, Romo Andita)