Cerpen Renungan: Kesempatan
[Parokiminomartani] – Tengah malam Gombloh terbangun dari tidur karena haus mau minum, tetapi setelah ambil minum dan mau masuk kamar Gombloh melihat pintu depan terbuka. ” ooooo … kamu tho Dul pantas pintunya terbuka…” sapa Gombloh pada si Dul yang ternyata masih duduk di kursi teras depan.
Gombloh kembali ngomong sama Si Dul :” kenapa je Dul kok belum tidur….”.
Dul :” ora iso turu je Mbloh….”.
Gombloh yang melihat secangkir kopi di atas meja langsung menyahut :” lha arep iso turu piye… lha bengi-bengi wae ngombe kopi gitu”.
Dul :” hmmm…. kopi itu tak ombe mergo arep tak sisanke melek teko esok je lha ora iso turu-turu je … ya sekalian melek sisan”.
Gombloh :” ya ora ngono kuwi sakjane Dul… nak ora iso turu ya di coba dienggo leyeh-leyeh neng tempat tidur… nanti lama-lama kan terus tidur…”.
Dul :” tadi itu ya sudah tidur Mbloh…. mung nglilir kok terus ora iso turu meneh… lha tinimbang ketap ketip ya sekalian gawe kopi kanggo cagak melek sampai besok pagi…”.
Gombloh :” lha iki rak yo wis esok tho Dul “.
Dul :” maksudku sampai matahati terbit “.
Gombloh :” ya kene tak kancani melek..”.
Dul :” ora usah Mbloh…. wes kamu tidur aja kan besok masuk kerja lho “.
Gombloh :” santai wae Dul… mumpung ada waktu dan kesempatan ngobrol berdua dengan suasana tenang seperti ini …jarang lho bisa dapat kesempatan seperti ini… jadi ya eman kalau dilewatkan dan tidak dimanfaatkan… lha belum tentu besok-besok bisa seperti ini”.
Dul :” hhhhhhh… kesempatan itu adalah rahmat yang tidak bisa dibeli oleh dunia Mbloh… kalau aku katakan …kesempatan itu adalah rahmat yang paling indah yang dianugerahkan GUSTI pada kita …. karena kita ga akan bisa mengulang, kita tidak bisa kembali bahkan kita tidak bisa merencanakan … karena kesempatan itu menyatu dalam hidup kita… makanya kalau kita kehilangan kesempatan berarti kita kehilangan kehidupan kita…”.
Gombloh :” bener Dul… kehilangan kesempatan berarti kehilangan kehidupan kita saat itu… makanya ini kesempatan baik untuk bisa ngobrol sg kamu Dul harus disyukuri “.
Dul :” hmmmm…. Mbloh… Mbloh… kita itu selalu bersama cuma kurang menghargai kebersamaan itu jadinya kita merasa kehilangan banyak hal yang bisa kita buat untuk kebaikan bersama-sama..”.
Gombloh :” iya Dul… eman-eman ya Dul waktu bisa kita lalu bersama itu berlalu begitu saja… tapi ngomong-ngomong kopinya juga bisa untuk bersama Dul…”.
Dul :” hayaah… ora… wis tak gawekke dhewe wae disik… kuwi ora usah diombe… sabar tak gaweke…”.
Gombloh :” iya ya..Dul ”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Selasa, 16 April 2019, Romo Andita)