Cerpen Renungan: Kesulitan
[Parokiminomartani] – sudah berkali-kali si Dul mencoba memperbaiki alat dapur yang rusak. Kesekian kalinya tidak berhasil juga usaha si Dul untuk memperbaiki. ” sudah tho Dul…ga usah dipaksakan kalau memang kamu ga bisa memperbaiki… wis barang itu sudah rusak beberapa kali … memang sudah saatnya untuk diganti…” komentar Gombloh pada si Dul
Dul yang masih penasaran :” sabar Mbloh…pasti bisa aku perbaiki…lha kemarin rusak juga aku perbaiki kok…pasti bisa…”.
Gombloh :” ya terserah kamu aja…pokoknya aku sudah menyarankan untuk ganti yang baru”
Dul :” hhhhh…usul tetap aku terima dan simpan Mbloh…nanti kalau memang sudah ga bisa sama sekali baru beli yang baru…”.
Gombloh :” lha mau sampai kapan…”.
Dul yang masih yakin bisa memperbaiki :” sabarlah Mbloh… pasti bisa… tidak ada kesulitan yang tidak bisa diatasi…”.
Gombloh :” gampang kok Dul kalau mau menghadapi kesulitan itu…cukup beli baru saja…kesulitan hilang…”.
Dul :” waaaaah… ga seru Mbloh… kalau hanya beli baru itu ga ada istimewanya…”
Gombloh langsung menyahut :” istimewa apanya Dul…istimewanya ya kalau beli baru…itu baru istimewa Dul…”.
Dul :” hhhhhh…kamu itu lho Mbloh…kalau mengatasi kesulitan dan kerusakan barang hanya dengan membeli yang baru itu biasa Mbloh…yang istimewa itu kalau kita bisa menyelesaikan kesulitan memperbaiki barang yang rusak ini…”.
Gombloh :” hmmmm…istimewanya puas bisa memperbaiki gitu po…”.
Dul makin semangat memberitahu Gombloh :” gini lho Mbloh….di balik kesulitan yang kita hadapi terdapat kelegaan dan kebahagiaan yang berharga. Jangan pernah takut menghadapi kesulitan yang ada dalam hidup kita karena hanya orang yang mampu melewati kesulitan yang dihadapi yang akan mampu menghargai betapa mahalnya rasa kebahagiaan itu…itu istimewa”
Gombloh :” wiiiiiis….sak karepmu… sing penting aku sudah menyarankan untuk ganti baru… wiiis terus aja…”.
Dul langsung berdiri :” eiiit…tunggu dulu Mbloh… jangan asal pergi…mana uangnya “.
Gombloh :” uang apa Dul…”.
Dul sambil senyum :” hhhhhh….ya uang untuk beli yang baru seandainya ini nanti ga berhasil…”.
Gombloh :” gene… ya akhire tuku anyar…”.
Dul :” hhhhhh…sedia payung sebelum hujan….mana Mbloh uangnya…hhhh”
Gombloh :” wiiiis dasar gemblung ”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 8 November 2019, Romo Andita)