Cerpen Renungan: Melupakan Kesalahan Orang Lain

[Parokiminomartani] –  Tinul mengamati dengan cermat apa yang dilakukan seekor lebah yang hinggap pada bunga yang sedang disirami ” weeeeh..lha malah hanya melihat saja ga disirami kapan selesainya Nul…” tegur Si Dul saat melihat Tinul hanya berdiri diam sambil matanya melihat tertuju pada salah satu bunga.

Tinul sambil meletakkan jarinya menutup mulutnya :” zzztttttt….diam jangan berisik..”.

Dul mendekat Tinul dengan pelan-pelan sambil berbisik :” kamu itu lihat apa….”.

Tinul tanpa berbicara hanya menunjuk pakai telunjuknya…yang mengarah pada salah satu bunga yang dihinggapi lebah madu. Dul langsung teriak :” woooooo….disengat baru tahu rasa kamu Nul … lha lebah je malah diganggu….”.

Tinul kaget :” hiiiiiiiiih….diminta diam kok malah teriak lho….terbang pergi tho lebahnya”

Dul :”hhhhh…lha kalau kamu disengat piye jal”

Tinul :” kan cuma satu lebah aja Dul…”.

Dul langsung memotong :” satu saja yang kamu lihat…tapi di bunga lain temannya banyak Nul…satu menyengat yang lain akan ikut juga…wis biar aja mereka itu cari sari gula pada bunga…ga usah di ganggu..”

Tinul :” aku tidak menganggu ya hanya mengamati…enak ya terbang dari sarang hanya cari bunga dan sari madu…”.

Dul :” lha iyalah Nul…namanya juga lebah madu….berbeda dengan lalat yang dicari sampah dan bau busuk… kenapa ga mengamati lalat Nul….”

Tinul :” yo wegaaaah Mbloh…masak harus memeloti sampah dan mencium bau busuk…”

Dul :” hhhhhhh…kita itu memang ga suka sampah dan bau busuk tapi kita itu lebih suka berpikir dan berprasangka jelek pada orang lain….iya tho Nul…”.

Tinul :” makanya belajar dari lebah madu….jangan jadikan pandangan kita seperti mata lalat yang suka mencari benda yang buruk dan busuk yaitu selalu mencari kesalahan orang lain, tapi jadilah pandangan dan cara berpikir kita seperti mata lebah yang suka mencari haruman dan manisan yaitu selalu memandang kebaikan orang lain dan melupakan segala kesalahannya….”.

Dul :” weeeeeh..pinter Sarinul…”.

Tinul :” ini yang namanya belajar dari alam….”.

Dul :” iya… hanya kalau ga segera selesai nyirami bunga… kepahitan yang kita dapatkan Nul…ora ono sarapan…”.

Tinul :” oooo…iya…weeeh…teruskan ya Dul…aku tak buat sarapan dulu…”

Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minggu, 16 November 2019, Romo Andita)

foto: Lose Djuang

Paroki Minomartani