Cerpen Renungan: Membiarkan Hati yang Lega
[Parokiminomartani.com] – Meski di hari libur Gombloh tidak menyia-nyiakan waktu untuk enak-enak memanjakan tubuhnya, sebaliknya Gombloh justru memakai waktu untuk membersihkan rumah. Masing-masing ruangan dibersihkan oleh Gombloh dengan sangat teliti. Melihat itu Tinul hanya melihat heran. “Ngopo je Nul kok seperti melihat hantu,” tegur si Dul pada Tinul
Tinul: “Hhhhhhh … iya Dul to hantunya baik sekali … itu hantunya lagi bersih-bersih rumah.”
Dul: “Mbloh … Gombloh … berhenti dulu Tinul mau tanya.”
Tinul langsung menutup mulut si Dul: “Huuuuz … diam … wah ngawur kamu itu.”
Gombloh yang mendengar panggilan si Dul hanya berhenti sejenak “Sini aja kalian berdua kalau mau tanya … tanggung ini kerjaannya kalau harus berhenti.”
Si Dul dan Tinul pun datang menemui Gombloh yang masih membersikan barang-barang di almari “Apa Dul,” tanya Gomloh
Dul: “Kamu lapar apa tidak … Tinul tadi mau tanya kok dari tadi beres-beres rumah mau sarapan apa tidak … bener tho Nul.”
Tinul sambil mencubit kuat lengan si Dul : “Benar Mbloh … kamu mau sarapan apa … nanti biar si Dul yang membelikannya.”
Tinul: “Hhhhhhhh … apa aja yang penting mateng … tapi tak selesaikan bersih-bersihnya ya … nanggung.”
Dul: “Hmmmmm … benar Mbloh … kalau mau hati itu selalu lega ya jangan membiarkan sisa persoalan dan hal-hal yang tidak baik mengotori hati kita maka kita akan selalu merasakan kelegaan yang mbahagiakan.”
Tinul langsung menyahut: “Dan hidup kita jadi terasa ringan ya Dul.”
Dul: “Benar sekali Nul … apalagi kalau Gombloh bisa membersihkan rumah seperti ini seminggu sekali saja.”
Langsung disambar oleh Tinul: “Pekerjaaan kita terasa ringan dan udara di rumah kita jadi terasa segar … home sweet home.”
Gombloh: “Wiiiiiis kalian berdua ga usah crigis … buruan sana beli sarapan … malah crigis.”
Tinul dan si Dul: “Siaaaaap Mbloh.” Lalu mereka berdua langsung jamur meninggalkan Gombloh sendirian beres-beres barang yang di lemari … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minggu, 16 September 2018, Romo Andita)