Cerpen Renungan: Memetik Hikmah
[Parokiminomartani] – Gombloh senyum-senyum sendiri sambil menyapu halaman, sesekali mengucapkan kata-kata yang tidak jelas kecuali dia sendiri yang mengerti apa yang dikatakan. ” haldalah…kok pagi-pagi sudah ada orang yang kehilangan kewarasannya…” komentar si Dul yang menghampiri Gombloh sambil membawa secangkir kopi tubruk
Gombloh :” weeeh siapa itu Dul…”.
Dul :” wong cedhak kene wae kok Mbloh..”.
Gombloh :” siapa itu Dul… kok mesakke tenan soko sehat jadi sedikit gila…emang stres kenapa ya Dul “.
Dul :” lha ga tahu Mbloh…lha tahu-tahu itu senyum-senyum sendiri sambil ngomel-ngomel kok….”.
Gombloh :” lha kamu ga tanya sama keluarganya sebabnya kenapa seperti itu”.
Dul :” lha kekuargane adoh je Mbloh “.
Gombloh :” waduuuh kok mesakke ya Dul…sakjane sopo dia itu…”.
Dul :” woooo wes jan ora ngenah kamu itu Mbloh…ya kamu itu orangnya.. “.
Gombloh :” ooooo….sontoloyo “.
Dul :” lha dari tadi aku lihat kamu nyapu sambil senyum-senyum sendiri sambil ngomel-ngomel…lha aku kira….”.
Gombloh langsung menyahut :” kamu pikir aku edan ya…jadi gila gitu…cah mendem “.
Dul :” lha emang kenopo kok kamu bisa seperti itu tadi…”.
Gombloh :” aku itu ingat pembicaraan tadi malam itu lho…kok ada orang yang tidak bisa terima keadaan …hidupnya hanya protes terus…mengeluh kok ga habis-habis…nyalahke GUSTI sisan … padahal hidupnya wis ora kurang-kurang lho…apa ga lucu kalau dirasakan…”.
Dul :” ya ora lucu Mbloh…prihatin…orang itu harus ingat Mbloh…apapun kenyataan yang kita terima kemarin, hari ini atau suatu saat nanti, tidak ada kata sia-sia, bahkan di balik semua itu, pasti ada hikmah terbaik yang bisa merubah kehidupan kita agar menjadi lebih baik dari sebelumnya…”
Gombloh :” ya seharusnya seperti itu Dul..”.
Dul :” lha dia kurang sering minum kopi tubruk mbloh… jadinya seperti itu…makanya aku bawakan kopi tubruk untuk kamu biar ga kebablasan seperti dia…”.
Gombloh :” lambemu Dul… sini kopinya…”
Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 22 Juni 2019, Romo Andita)