Cerpen Renungan: Hidup Secara Selaras
[Parokiminomartani] – Gombloh langsung mengejar si Dul yang baru pulang dari pasar pagi. ” piye Dul …dapat atau tidak yang aku pesan tadi…” tanya Gombloh pada Dul dengan penuh penasaran.
Dul sambil tetap berjalan masuk rumah ” waaah sory Mbloh ga mendapatkan je apa yang kamu pesankan …aku sudah keliling pasar tadi Mbloh..tapi tidak ada yang jualan…katanya belum musimnya…”.
Gombloh :” weeeh…padahal pingin banget aku Dul…pagi ini sekali-kali aku mau sarapan beda dari biasanya je…malah ora ono”.
Dul :” lha piye wis tak ubengi pasare je…lha piye kamu mau beli sendiri cari di pasar induk pasti ada Mbloh…iki dhuwite”.
Gombloh :” maleees Dul…jauh je…lagian aku ga tahu di mana yang yang jualan seperti itu”.
Dul : “ya tanya Mbloh…kalau tidak ya pasarnya di kelilingi…pasti ketemu”.
Gombloh :” walah Dul…sido ora mangan mung dapatnya kacek saja…”.
Dul :” lha namanya juga keinginan Mbloh…kalau mau terwujud ya memang harus berjuang…”.
Gombloh :” pingin wae susah ya Dul…”.
Dul :” pengin atau punya kemauan itu gampang Mbloh…mewujudkan itu yang ga mudah…semakin banyak keinginan dalam diri kita itu kalau tidak hati-hati hidup kita makin tambah susah…tapi ketika kita hidup dengan wajar dan harapan yang selaras kita pun akan mendapatkan lebih dari yang wajar itu ”
Gombloh :” kan ya wajar Dul kalau hanya sekedar sedikit menikmati perubahan di pagi ini ketika sarapan…”.
Dul :” ini bukan soal sedikit atau banyak Mbloh…tapi soal hati…sedikitapiun kalau menganjal di hati ya bikin mules di perut Mbloh…”.
Gombloh :’ i ya ya Dul…”.
Dul :” lha jelas….lha ngomongke kekarepanmu sing ora kelakon wae wetengku dadi mules je….wis Mbloh tak ke kamar mandi dulu. .mules wetengku…”.
Gombloh :” woooh sontoloyo…wis sana selak ngambon-ngamboni…”
Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minggu, 23 Juni 2019, Romo Andita)