Cerpen Renungan: Memahami Diri Sendiri
[Parokiminomartani.com] – Secara perlahan Gombloh menata kembali buku-buku yang berserakan di dalam rak buku. Gombloh memilah dan mengelompokkan judul-judul buku sesuai dengan bidangnya. Tiba-tiba si Dul datang langsung membolak-balikkan buku yang sudah mulai rapi di tata Gombloh. “Weeeeeh … lha kok malah kamu obrak-abrik lagi itu piye Dul … wis ditata susah-susah je,” tegur Gombloh pada si Dul yang mulai membongkar buku yang sudah mulai tertata rapi.
Dul: “Santai Mbloh … nanti aku kembalikan rapi … ini buru-buru je.”
Gombloh: “Lha kamu itu cari buku apa?”
Dul: “Cari buku untuk tentang tanaman obat itu lho … Weh kamu pindah di mana Mbloh … biasanya ada di sini lho.”
Gombloh: “Waduh … tak pindah neng endi ya Dul … lha sudah banyak yang aku pindah tempatnya je.”
Dul: “Hmmmmm … biasanya di sini kok Mbloh … tumpukan paling atas lho.”
Gombloh: “Kok kamu tahu dan hafal tempatnya di mana Dul … padahal tadi itu berserakan ga karuan kok?”
Dul: “Ya hafal dan tahu persislah Mbloh … kan yang sering mengambil dan membaca buku itu aku … meski tidak aku kembalikan ke tempat semula tapi aku tahu dan hafal di mana buku yang pernah aku baca itu berada.”
Gombloh: “Hhhhhhhh … seperti kita ini ya Dul … yang tahu diri kita, apa yang kita rasakan apa yang kita pikirkan dan apa yang akan kita lakukan itu ya diri kita sendiri tidak ada orang lain yang tahu … jadi ya jalani aja sesuai keyakinan dan kemantapan hati kita yang penting tidak menilai atau menghakimi orang lain.”
Dul: “Weeeeeh … diajak ngolekki buku je malah curhat piye tho Mbloh … curhat nanti malam aja kalau kamu pulang bawa martabak manis dan ada teh hangat … pasti aku temani Mbloh.”
Gombloh: “Temani ngentekke martabak iya … wis ta golekke dhewe bukune …. Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Rabu 26 September 2018, Romo Andita)