January 25, 2025

Cerpen Renungan: Menata Kembali yang Rusak

[Parokiminomartani.com] – Sejak Gombloh bersama dua warga yang diajak mampir ke rumah, Tinul mengamati mereka. Setalah dua orang itu pulang baru Tinul mendekati Gombloh. “Wooo kok sudah pulang was tiwas sudah aku buatkan kopi tubruk je,” kepura-puraan Tinul saat menemui Gombloh yang masih duduk teras rumah.

Gombloh: “Telat Nul … lha sudah dari tadi kok baru sekarang mau mengeluarkan kopi … ora niat jenenge iku.”

Tinul: “Hhhhhhh … anggapo ora niat buat Mbloh … ha aku dengarkan kalian seperti orang mau berkelahi je … kalau ada kopi nanti dikapyukke kan repot.”

Gombloh: “Hhhhhhh … emang lagi rame Nul.”

Tinul: “Emang kenapa Mbloh … sepertinya mereka itu kan teman dekat tho.”

Gombloh: “Benar Nul … dulu mereka itu teman dekat bahkan runtang runtung berdua lho … tapi sekarang baru bersih tegang … makanya tadi itu mereka mau memperbaiki hubungan tapi harus ada yang menengahi … makanya mereka datang ke aku.”

Tinul: “Terus sudah selesai masalahnya.”

Gombloh: “Hhhhhhhhhh … belum je … susah podho atosse.”

Tinul: “Hhhhhhh … emang ga mudah ya Mbloh … menjadikan sesuatu yang belum pernah ada memang lebih mudah dibanding menata kembali yang sudah rusak … maka akan lebih baik kalau kita berusaha untuk selalu menjaga dengan setia dan tekun apapun kebaikan yang sudah ada hingga saat ini.”

Gombloh: “Benar Nul … tapi ngomong-ngomong kopi tubruknya kok ga keluar ya.”

Tinul: “Lha emang belum buat kok … hhhhhhhhh … eit ga boleh manyun.”

Gombloh: “Hmmmmm … ga manyun Nul … kan aku berusaha menjaga kebaikan yang sudah ada sampai saat ini.”

Tinul: “Tapi kok bentuk bibirnya berubah manyun … hhhhh … bentar Mbloh aku buatkan … sabar ya … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Jumat, 27 April 2018, Romo Andita)

Paroki Minomartani