Cerpen Renungan: Menerima Kenyataan
[Parokiminomartani] – Tinul pagi ini sengaja menyiapkan sarapan dengan apa adanya. Dia tidak belanja sayuran tetapi hanya memasak bahan-bahan yang ada di dapur. ” lho kamu ga belanja sayuran Nul…” tanya si Dul yang melihat Tinul masuk dapur tanpa membawa apa-apa
Tinul :” ga Dul….mau buat sarapan dengan apa yang ada di dapur…”.
Dul :” lha sepertinya sudah ga ada sayuran lho Nul…”.
Tinul :” tenang aja Dul…apa yang ada di dapur ini akan aku manfaatkan…”.
Dul :” lah … nanti Gombloh marah lho Nul…dia kan inginnya selalu baru kalau sarapan itu…”.
Tinul :” kan masakannya selalu baru Dul…bukan masakan tadi malam terus aku hangatin… santai aja”.
Dul :” hhhhhh…aku ga ikut-ikut lho ya …nanti kalau Gombloh tanya kamu yang jawab ya”.
Tinul :” tenang Dul…kan setiap pagi selalu aku berikan yang baru…supaya mengawali hari dengan kebahagiaan…”.
Dul :” eiiit… tapi kita mesti selalu sadar bahwa kebahagiaan yang ingin kita rasakan sangat tidak terbatas kalau semua bersumber dari keinginan kita tetapi kebahagiaan itu sungguh melegakan kalau kita dasarkan pada kenyataan yang kita terima…”.
Tinul :” kuncinya trimo ing pandum ya Dul…”
Dul :” setuju Nul….itu yang seharusnya kita hidupi…tapi hidup tanpa sarapan tetap sedih lho Nul…”.
Tinul :” sabar tak masak dulu ya…”.
Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Selasa, 14 Mei 2019, Romo Andita)