Cerpen Renungan: Menerima Kesalahan
[Parokiminomartani] – Dul nampak lemas tidak bersemangat seperti hari-hari biasanya. Meski masih tetap menyiapkan teh nasgitel namun tidak dengan bersemangat. ” segala sesuatu bisa dilakukan dengan penuh keteguhan dan keikhlasan hati pasti akan memberikan buah-buh yang membuat kita bersyukur atas apa yang didapatkan. Bukan karena besar atau kecilnya hasil yang kita dapatkan tetapi karena kemurahan kasihNYA yang sampai dalam relung hati kita….” celoteh Tinul di saat duduk di samping si Dul. Tinul kembali menyapa ” kamu itu kenapa tho Dul….”.
Dul sambil senyum:” hhhhh…ga apa ya Nul….biasa aja kok”.
Tinul :” kalau biasa itu ga seperti ini Dul….diantara kita bertiga itu, kamu sendiri yang sering di pagi hari itu cerah dibandingkan aku dan Gombloh “.
Dul :” ya ada saatnya juga Nul…”.
Tinul :” iya…tapi kenapa…”.
Dul menghela napas :” hmmmmm….piye ya…rasane itu gelo dan malu je… aku itu kan sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik tetapi ketika terjadi sesuatu yang tidak beres aku juga yang disalahkan…”
Tinul langsung memotong :” ooooo…masalah kemarin di rumah pak RT ya Dul…”.
Dul :” iya je Nul… kan kamu tahu sendiri bagaimana aku berusaha untuk bisa semuanya berjalan dengan baik… tapi baru ada kendala dan ketidak beresan dikit, bukan diperbaiki malah aku yang kena getahnya…”
Tinul :” sabar wae Dul…sama orang banyak ya seperti itu…ga gampang Dul jadi orang yang mau menerima kesalahannya sendiri…”.
Dul :” tapi aku mau kok terima kesalahan itu kalau memang aku salah…”.
Tinul :” ya jelas kalau tidak pasti akan kena omelan Gombloh…”.
Dul :” kok Gombloh Nul….”.
Tinul :” lha iya…ini lho tehnya ternyata ga manis….”.
Dul :” ooooo…iya belum tak kasih gula batu je….sory…sory…” .
Tinul :” untung ada Sarinul….”
Met pagi… semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Jumat, 4 Oktobr 2019, Romo Andita)