Cerpen Renungan: Menghargai Orang Lain dan Diri Sendiri
[Parokiminimartani.com] – Samblih menikmati kopi tubruk Gombloh menemani Si Dul yang lagi memberi makan binatang piaraannya. “Dul kalau sudah banyak piaraannya mau diapakan?” sapa Gombloh yang mulai melihat jumlah binatang piaraan makin banyak.”
Si Dul: “Ya dipelihara aja Mbloh … biar makin banyak kehidupan di rumah kita … termasuk piaraan kita ini.”
Gombloh: “Benar Dul … lha tapi menganggu orang lainnya kalau makin banyak piaraan kita?”
Dul: “Ya tergantung Mbloh … kalau orang yang suka kehidupan ya pasti tidak terlalu … tapi yang ga suka kehidupan ya pasti terganggu … yang suka kehidupan ya pasti akan memberikan makan … kalau ga suka ya paling hanya ngomel-ngomel ga jelas.”
Gombloh: “Hhhhhhh … bener Dul … kalau orang yang cinta kehidupan yang lain pasti akan mencintai kehidupannya sendiri … kalau orang mampu memelihara kehidupan yang lain pasti akan mampu memelihara kehidupannya sendiri … kalau orang mampu menghargai keberadaan yang lain pasti bisa menghargai keberadaannya sendiri.”
“Kalau orang yang bisa menjaga kehidupan yang lain pasti bisa memberikan diri tanpa pamrih,” sambung Si Dul memotong omongan Gombloh.
Gombloh: “Betul sekali Dul … kalau binatang piaraan makin banyak itu juga menambah kebahagiaan ya.”
Dul: “Hhhhmmm … tapi akan lebih membahagiakan kalau kehidupan di rumah kita juga bertambah.”
Gombloh: “Maksudnya Dul?”
Dul: “Ya … kalau Meice sudah menjadi bagian dalam rumah ini pasti akan membahagiakan dirimu Mbloh … sempurna … coba bayangkan yang nemani minum kopi pagi ini Meice … kehadiranku pasti tak kau harapkan Mbloh.”
Gombloh: “Hmmmmm … tetap aku harapkan Dul … untuk membuatkan kopi aku dan Meice.”
Dul: “Weeeeh … kok le kepenak … wis gek mangkat kerja sana … Ndak mikir sing ora-ora … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Rabu, 25 April 2018, Romo Andita)