Cerpen Renungan: Mengubah Kenyataan
[Parokiminomatani] – Gombloh mulai tidak nyaman dengan apa yang selama ini sudah dibuat oleh orang-orang kampung. Gombloh merasa sia-sia dengan apa yang sudah dilakukan. ” kalau tahu begini hasilnya lebih baik dulu aku tidak mulai, biar saja mau bubar-bubar saja….” gerutu Gombloh
Dul yang mendengarkan gerutu Gombloh langsung menyahut :” …Mbloh… mbok kalau pagi-pagi itu ga usah mengerutu gitu Mbloh…merusak suasana pagi yang damai..”.
Gombloh :” maunya itu ya ga marah-marah gini… tapi ya piye ga jengkel lha sudah diupayakan dengan segala kemampuan hasilnya tetap sama… lha rasane itu wis ora ono gunane…”.
Dul :” njuk kamu gelo gitu…terus muring-muring ga jelas gitu….”
Gombloh :” lha piye ora gelo Dul…kita ini yang diberi kepercayaan sudah berupaya dengan segala kemampuan yang dimiliki tapi hasilnya tetap nol besar…ga merubah apapun…mereka hanya bisa ngomong aja… ga ada tindakan “.
Dul :” ya biar aja tho Mbloh…lha maunya mereka seperti itu…inget Mbloh ada hal-hal yang terjadi tidak seperti yang kita mengerti karena kenyataan dan kemampuan ada kalanya bertolak belakang. Kemampuan yang kita miliki tidak bisa dipaksakan untuk mengubah kenyataan. Kita hanya bisa menerima apa adanya menurut yang ada pada kita….”.
Gombloh :” lha kalau seperti itu kapan ada perubahan Dul…”.
Dul :” lha yang berubah itu bukan kenyataan Mbloh… tapi kamu yang harus berubah… baru kenyataan yang kamu hidupi akan berubah juga”.
Gombloh :” opo ya mungkin…”.
Dul :” ya mungkinlah Mbloh…. coba sekarang ga perlu marah-marah pasti pagi ini damai, kopi tubruk rasanya manis gurih …mencium bau masakan Tinul aja langsung menumbuhkan pengharapan…”.
Gombloh langsung memotong :” ngomong wae wis ngelih Dul….”
Met pagi… semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 7 September 2019, Romo Andita)