Cerpen Renungan: Menjaga Sikap dan Tutur Kata
[Parokiminomartani.com] – Tinul yang sudah sekian lama tidak pernah belanja sayuran di warung mbok Darmi, kali ini di belanja di warung mbok Darmi. Sambil masuk dapur Tinul menggerutu ” hmmmm… kalau tahu gini jadinya wis lebih baik nunggu tukang sayur lewat daripada dengerin hal-hal sing tidak bermutu..”.
Dul yang ada di dalam dapur kaget dengan omongan Tinul :” weeeeeet… buat kaget aja kamu Nul… kenapa pulang belanja kok dengan muka seperti ga disetrika… kenapa Nul “.
Tinul :” yaitulah Dul… biasa di warung mbok Darmi… aku kira itu setelah sekian lama tidak belanja di sana keadaan dan situasinya berubah… lha kok ini tetap sama saja…”
Dul :” hhhhhhhh… ya tetap sama sepanjang segala abad amin Nul… lha kalau aku pagi lewat situ ya orang ya tetap sama kok… tentu saja bahan pembicaraannya juga tetap sama… yang digosok makin siiiiip itu ”
Tinul : “lha ya itu masalahnya Dul… tetap bergosip ria… bahkan lebih parah je… mulai buat-buat cerita yang ga benar… wis jan njelehi tenan “.
Dul :” ya itulah mereka Nul… mereka tidak sadar kalau omongan mereka itu bisa merusak tatanan relasi menjadi rusak… padahal lebih baik kita menjaga sikap dan tutur kata kita agar tidak menimbulkan persoalan dalam berelasi dengan orang lain dari pada kita harus memperbaiki relasi yang rusak oleh sikap dan tutur kata kita…”
Tinul :” iya ya Dul… menata itu lebih sulit dan susah untuk memperbaiki kembali apa yang sudah rusak…”.
Dul :” jelas itu Nul… kalaupun bisa tertata kembali relasi itu tetapi akan ada bekas luka yang diakibatkannya … itu yang abadi juga Nul… ga mudah dihapus… kecuali jadi malaikat dulu “.
Tinul :” makanya aku tadi hanya diam aja sambil noto ati biar tidak terpengaruh omongan mereka “.
Dul :” Tapi kamu sekarang perlu nenata ati… tapi bukan karena omongan mereka melainkan karena kamu harus cepet buat sarapan… biar ga asin masakannya…”.
Tinul :” ora ya… hati ku sudah tetata dengan baik kok Dul… sudah lerem… apalagi lihat rupamu yang lucu gitu…”.
Dul :” kata orang lho ini Nul… orang kalau lihat wajahku itu katahya lho.. terasa adem gitu…”
Tinul :” huuuuek … huuuuuueek … wis kono buruan nyapu… daripada muntah-muntah lho aku…”.
Dul :” hhhhhh… langsung mules ya Nul… hhhhh … Met pagi …. semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Jumat, 30 November 2018, Romo Andita)