November 6, 2024

Cerpen Renungan: Menungkit Persoalan Masa Lalu

[Parokiminomartani.com] – Pagi-pagi Gombloh sudah disibukkan dengan lembar-lembar kertas di mejanya. Semua kertas-kertas yang akan dibutuhkan untuk pertemuan warga dikumpulkan. “Wis … kalau nanti ada yang tidak percaya sudah aku siapkan bukti-bukti tertulisnya, ” guman Gombloh dalam hati.

Melihat  Gombloh yang sibuk dengan kertas-kertas di mejanya si Dul tertarik untuk bertanya, “waaah … mau dijual ya Mbloh … kok kertas-kertasnya mulai dikumpulkan?”

Gombloh: “Dijual gimana Dul … ini kertas penting.”

Dul: “Ya kalau penting ga ditumpuk seperti itu Mbloh … tapi disimpan yang rapi terus diarsipkan.”

Gombloh: “Mau disimpan gimana lha nanti sore mau dipakai untuk pertemuan je.”

Dul: “Lha itu kan hanya berkas laporan keuangan yang sudah selesai mau ditanya kan apanya lagi Mbloh?”

Gombloh: “Bukan mau ditanyakan lagi … hanya untuk jaga-jaga Dul … kamu tau lek Warta kan?”

“Iya saya tahu … memang kenapa? ” Sahut si Dul.

Gombloh: “Nah dia itu yang paling aneh kalau pertemuan tidak fokus pada pembicaraan tetapi seringnya tanya sesuatu yang sudah terjadi dan sudah berlalu … makanya aku persiapkan berkas-berkasnya.”

Dul: “Ooooooo … ini gara-gara lek Warta ya … bukan karena memang mau dibersihkan.”

Gombloh: “Wah buat kepala pusing dan perut mual kalau ada dia dalam pertemuan … lha orangnya ga mutu … sukanya menyalahkan orang lain dengan mengungkit persoalan yang sudah berlalu … tapi dia sendirian tidak pernah berbuat apa-apa.”

Dul: “Hhhhhhh … emang susah Mboh bila kita berjalan ke depan bersama orang yang berjalan mundur … kita menatap ke depan eeeeh dia menatap ke belakang … tapi kalau di jatuh kita yang disalahkan karena kita yang dirasa melihat jalannya.”

Gombloh: “Ya itulah Lek Warta.”

Dul: “Wis yang penting sekarang ini Mbloh …. ga usah memikirkan Lek Warta … persiapkan aja apa yang perlu disiapkan untuk pertemuan nanti sore … kalau memikirkan kehadiran Lek Warta kamu sama saja dengan dia … memikirkan pertemuan-pertemuan yang sudah terjadi.”

Gombloh: “Iya je bikin malas datang pertemuan.”

Dul: “Ooooo … jangan malas datang … lha nanti siapa yang membawakan aku oleh-oleh makanan kecilnya Mbloh … kamu datang biar bawa oleh-oleh je.”

Gombloh: “Ooooooo … semprul kowe Dul … nyuruh orang datang pertemuan hanya untuk bawakan pulang makanannya … berangkat sendiri sana … biar ketemu Lek Warta … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Sabtu, 7 April 2018, Romo Andita)

Keterangan foto: Sebuah pantai di Kab. Sikka, Flores (Sonya da Gama)

Paroki Minomartani