Cerpen Renungan: Merasakan Kekuatan Cinta Gusti Allah
[Parokiminomartani] – Tinul setelah bertemu dengan mbakyu Sabar justru kelihatan sedih. Keadaan ini tidak seperti biasanya kalau Tinul ketemu dan ngobrol sama mbakyu Sabar. ” lha kalau orang seperti mbakyu Sabar aja tidak mampu bertahan bagaimana dengan aku seperti ini… pasti sudah sudah berontak…” gerutu Tinul saat masuk dapur. Si Dul yang ada di dalam dapur kaget ” waaah … masuk-masuk tidak uluk salam malah buat kaget kamu Nul…”
Tinul :” sory… sory… Dul..”
Dul :” lha ngopo je Nul kok tumben… biasanya kalau ketemu mbakyu Sabar itu ceria kok malah sedih Nul…”.
Tinul :” lha piye ora sedih Dul… baru kali ini aku lihat mbakyu Sabar sudah tidak sabar lagi je… sudah putus asa…”.
Dul :” lha kenapa Nul…. sampai seperti itu”
Tinup :” lha mbakyu Sabar sudah ga tahan sama ocehan orang-orang sirik itu… padahal dia itu pernah berkata seperti ini lho Dul…. meski semua orang membenci dan mencaci kita tidak akan merubah apapun dalam diri kita karena selama kita masih dianugerahi kehidupan itu berarti GUSTI masih mencitai kita. Maka rasakan kekuatan cinta GUSTI dalam hidup ini dengan menerima rasa dibenci dan dicaci dengan ikhlas hati …lha ini kok malah kelihatan ga ikhlas Dul… opo ora sedih”.
Dul :” ya itulah Nul… tetap saja kota ini tanpa batas… hanya GUSTI yang tiada batasan…”.
Tinul :” iya sih Dul…. tapi aku sabar kok nunggu kopi tubrukmu…”.
Dul :” eiiit… wis siap di srutup ya… demi kelegaan dan kebahagiaan orang lain selalu aku nomer satukan ya Nul…wis ge di srutup kae kopi.”
Met pagi …. semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Senin, 8 April 2019, Romo Andita)