May 6, 2024

Cerpen Renungan: Orang Lain

[Parokiminomartani] – Si Dul kembali mengeluarkan simpanan yang setiap hari dikumpulkan untuk diberikan kepada bapak-bapak yang biasa mengambil sampah. Gombloh yang melihat apa yang dilakukan si Dul langsung berkomentar :” oooooo…yang kamu kumpulkan itu untuk bapak tadi ya Dul…”.

Dul :” iya je Mbloh….lha piye…”.

Gombloh :” woooo ya apek Dul…lha tak kira itu buat apa je…kok setiap hari kamu ngumpulkan dikit-dikit tapi kok ga pernah dipakai…ternyata untuk bapak tadi…”.

Dul :” hhhhhh…bukan ga dipakai Mbloh…ya dipakai hanya bukan aku yang makai tapi pak Bener tadi…”

Gombloh :” weeeeeh…namanya kok apek…pak Bener…”.

Dul :” jenenge karo carane urep podho Mbloh”.

Gombloh :” apa iya Dul…kok kamu bisa tahu”.

Dul :” ya tahulah Mbloh…pak Bener itu yang ngajari aku sepeti ini…”.

Gombloh :” ngajari opo Dul….”

Dul :” pak Bener itu ngomong seperti ini…setelah dulu dimarahi tetangga depan rumah kita itu masih ingat tho…”.

Gombloh langsung menyahut :” masih ingat aku…yang ngrobaknya dibalikkan itu tho…”.

Dul :” nah iya….saat itu kan bantu membenarkan gerobaknya…nah pada saat itu pak bener juga omong gini …janganlah kita berpikir dengan segala yang kita miliki, kita tidak butuh lagi orang lain tetapi orang lainlah yang membutuhkan kita. Kiranya kita perlu untuk menyadari dengan ketulusan dan kejujuran hati kita, bahwa kita bisa miliki semuanya saat ini justru karena keberadaan orang lain. Maka sudah menjadi kewajiban kita untuk sungguh menghargai dan membuat mereka merasakan kebahagiaan sebagaimana yang kita rasakan….makanya terus aku sering memberi dia”.

Gombloh kaget dengar alasan si Dul berbagi sama pak Bener :” weeeh gara-gara omong gitu kamu selalu memberi “.

Dul :” lha iyalah…tapi jangan salah menilai Mbloh…apa yang aku berikan itu bukan untuk pak Bener tapi untuk anak-anak yang sering cari barang bekas di pembuangan sampah…”.

Gombloh :” bukan untuk dia tho…”.

Dul :” kalau untuk dia bukan pak Bener namanya Mbloh…tapi Gombloh…”.

Gombloh :” ooooo…cah gemblung..”

Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Selasa, 22 Oktober 2019, Romo Andita)

Paroki Minomartani