September 8, 2024

Cerpen Renungan: Pergaulan Umum sebagai Ajang Pembuktian

[Parokiminomartani.com] – Tinul begitu gembira setelah mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan artis idolanya dalam pertemuan ibu-ibu kampung nanti sore. ” pagi-pagi sudah senyum-senyum sendiri …. ati-ati lho Nul…” tegur Si Dul saat masuk dapur.
Tinul :” emang harus hati-hati Dul…supaya nanti sore bisa datang di kumpulan ibu-ibu kampung kita ini…”.
Dul :” weeeh….lha malah bahaya ini…. Nul… Sarinul…. sadar ya… sadar…”.
Tinul :” aku itu sadar ya Dul…kamu pikir edan ”
Dul :” oooooo…. lha piye ora ngumun…. masuk dapur kamu senyum-senyum sendiri…”.
Tinul langsung menyahut :” emang ga boleh kalau happy senyum-senyum sendiri…”
Dul :” Boleh saja Nul…tapi happy kan ada alasannya”.
Kembali Tinul langsung menyahut :” ada kok alasannya mau datang ke pertemuan ibu-ibu”
Dul sambil geleng-geleng kepala :” nah ini yg makin buat heran… biasanya kan kamu palibg malas datang pertemuan ibu-ibu kampung…lha ini kok malah happy…”.
Tinul :” ya happylah Dul…kan mau ketemu artis idola….bukan ketemu ibu-ibunya..”.
Dul :” oooooo….alah Sarinul…Sarinul..aku kira sudah ada pertobatan mau kumpul sama ibu-ibu kampung”.
Tinul :” hhhhhhh…. wegah Dul kalau masih ngosip pas kumpul… lha pertemuan bukan untuk bahas yang penting tapi malah ngegosip…. lha nanti sore itu ada arti idola yang datang”
Dul :”.ooooo.pantas happy… paling artis hanya promosi sabun cuci baju atau sabun cuci piring Nul “.
Tinul :”…hhhhhhh…. meski hanya promo sabun cuci tapi tetap habat Dul… meskipun seorang arti papan atas masih mau ketemu orang-orang kampung seperti kita lho Dul… susah cari orang seperti ini….meski dibayar juga sih…tapi tetap hebat kan tidak semua artis mau seperti ini…”.
Dul :” seharusnya manusia itu seperti ini Nul…sekalipun memiliki kemampuan hebat melebihi khalayak umum, dia akan jadi hebat kalau tetap menjadi bagian dari realita pergaulan umum karena hanya yang mampu menjadi umumlah yang sungguh memiliki kekhususan. Karena dalam pergaulan umumlah kehebatan itu menjadi berarti…”.
Tinul :” bener Dul…. sama seperti kehebatanmu buat kopi tubruk… kalau itu menjadi nyata sekarang…”.
Dul :” santai Nul…itu sebentar lagi akan nyata di depanmu…wis lanjutkan senyum-senyummu itu ” Met pagi… semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Selasa, 26 Februari 2019, Romo Andita)

Paroki Minomartani